MALANG (Lenteratoday) – Terobosan baru dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Ngobrol Bareng Mbois Ilakes (NGOMBE) terus menarik antusiasme masyarakat hingga di putaran ketiga, Selasa (23/1/2024). Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan aspirasi, saran, dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat semakin berkembang di setiap sesinya.
Menurutnya, program NGOMBE selalu dinantikan oleh masyarakat karena menjadi wadah yang efektif untuk memenuhi beberapa kebutuhan warga. Pasalnya, selain memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, dan saran secara langsung kepada Pwmkot Malang. NGOMBE juga disebutkannya memberikan rasa partisipasi dan keterlibatan langsung dalam proses pembangunan kota.
“Hari ini, tadi ada aspirasi dari komunitas Difabel, kemudian yang lain terkait konten kreator, kemudian ada terkait UMKM percetakan. Juga ada yang sama seperti putaran kedua kemarin, yakni terkait Prasarana Sarana Utilitas (PSU), kemudian banjir. Tapi akhirnya permasalahan ini kan kita pahami, kita tahu,” ujar Wahyu, saat ditemui usai program NGOMBE, Selasa (23/1/2024).
Pj Wahyu juga mengakui peran NGOMBE (Red-Bahasa Malangan: Minum) sebagai wadah yang responsif terhadap kebutuhan informasi masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang haus akan informasi diberikan kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan, langsung dari pihak berwenang di dalam NGOMBE ini.
“Kemudian masyarakat yang ingin datang ke NGOMBE ini antusiasnya luar biasa. Tapi memang ada beberapa hal terkait dengan NGOMBE ini yang akan kita evaluasi. Termasuk rencana kita untuk akan datang ke kecamatan-kecamatan Karena semakin ke sini, ini semakin banyak yang datang, terbukti semakin ke sini juga semakin siang,” tambah Wahyu.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, juga menjelaskan bahwa antusiasme masyarakat terhadap pendaftaran NGOMBE sangat besar. Menurutnya, hal tersebut juga dibuktikan dengan tingginya pendaftar pada sesi pertama hingga ketiga ini.
Pria yang akrab dengan sapaan Wiwid, ini juga menjelaskan tahapan pendaftaran bagi peserta NGOMBE. Menurutnya, peserta diharuskan untuk mengisi link melalui Google Form, termasuk mengisi data pribadi dan menuliskan pertanyaan atau uneg-uneg yang ingin disampaikan.
“Kemudian pertanyaan atau uneg-uneg, itu kita proses untuk dialirkan ke perangkat daerah. Kita batasi sampai hari Jumat. Ini nampaknya juga akan kita perpendek sampai Kamis. Kalau hari ini kan ada 9 pemohon karena kita batasi kalau enggak bisa terus nambah. Makanya kita akan tarik sampai di angka 5 atau 6 dan lebih memikirkan durasi waktu,” ungkap Wiwid.
Lebih lanjut, Wiwid mengungkapkan bahwa dari putaran 1 hingga 3, peserta NGOMBE telah mencapai 25 peserta. Untuk memastikan kelancaran proses, sistem pendaftaran akan ditutup setelah mencapai jumlah yang telah ditentukan, dan pemohon yang tidak terakomodasi akan dipindahkan ke sesi berikutnya.
Senada dengan Pj Wahyu, Wiwid juga mengatakan bahwa Pemkot Malang merencanakan untuk mencoba menerapkan program NGOMBE per wilayah, sehingga pendekatan yang lebih spesifik dapat diadopsi, menanggapi masalah yang muncul di setiap kecamatan. “Kalau ini cakupannya kan kota. Kalau kita migrasi per wilayah, otomatis masalahnya di wilayah itu, per kecamatan nanti,” pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati