6 Pernikahan Adat di Indonesia yang Unik dan Penuh Makna

SURABAYA (Lenteratoday) – Indonesia adalah negeri yang kaya akan keragaman budaya, dengan lebih dari 1.300 suku yang masing-masing memiliki tradisi, bahasa, dan adat istiadatnya sendiri. Keragaman budaya antarsuku terbukti dari banyaknya jenis pernikahan adat di Indonesia.

Setiap suku biasanya memiliki ritual pernikahan khusus yang sakral dan bermakna mendalam. Itu karena pernikahan termasuk salah satu tahap kehidupan yang penting dan sering dianggap suci.

Oleh karena itu, selain diresmikan secara agama dan negara, pengantin di Indonesia juga rata-rata harus melakukan ritual adat sesuai sukunya agar pernikahannya dipandang afdal.

Lalu, apa saja ragam pernikahan adat di Tanah Air? Yuk, cari tahu lewat artikel ini.

Pernikahan Adat di Indonesia

Pernikahan adat biasanya terdiri dari beberapa ritual yang memiliki makna tertentu. Berikut beberapa pernikahan adat yang unik di Indonesia.

  1. Pernikahan Adat Suku Sumbawa

Merangkum buku Pernikahan di Sumbawa: Adat & Makna Simbol susunan Jeri Ardiansa, tradisi pernikahan masyarakat Sumbawa umumnya dilakukan di rumah perempuan. Saat acara resepsi berlangsung, pengantin mengenakan pakaian adat yang disebut lamung pene.

Kemudian kembang-kembang nikah ditancapkan mengelilingi sebatang pohon pisang yang diletakkan dalam wadah bokor kuningan. Wadah tersebut juga berisi beras yang akan dibagi-bagikan kepada tamu undangan.

Selama prosesi pernikahan, tamu juga akan memberikan uang logam kepada pengantin. Kemudian akan ada pembacaan puisi tradisional secara lisan yang berisi pesan moral kepada kedua mempelai.

  1. Pernikahan Adat Suku Bugis

Mengutip buku Tradisi Mappaenre Bunge dalam Perspektif Agama dan Kesehatan yang ditulis Mutmainna dkk., upacara pernikahan suku Bugis disebut mappabotting. Sebelum upacara dilaksanakan, ada beberapa ritual yang akan dilaksanakan, yakni:

• Mappuce-puce, yaitu kunjungan keluarga laki-laki ke rumah keluarga perempuan untuk meminang.
• Massuro, kunjungan utusan pihak laki-laki ke keluarga perempuan untuk membicarakan tanggal pernikahan, jenis mas kawin (sunreng), dan sebagainya.
• Maduppa, pemberitahuan kepada seluruh kerabat mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Pengantin akan mengenakan baju adat yang disebut baju bodo selama pernikahan berlangsung. Setelah akad dilakukan, mempelai laki-laki akan diantar ke kamar mempelai perempuan, kemudian dilakukan acara mappasikarawa (saling menyentuh) yang menjadi simbol bahwa keduanya telah resmi menjadi suami-istri.

  1. Pernikahan Adat Suku Batak

Merujuk pada buku Perkawinan Adat Batak di Kota Besar susunan Drs. Tito Adonis dkk., ada beberapa tahap yang dilakukan masyarakat suku Batak saat ingin melangsungkan pernikahan, yakni:

• Martandang, proses ketika keluarga calon mempelai pria datang meminang perempuan yang ingin dinikahi.
• Mangalo tando, sebuah prosesi tukar cincin atau bertunangan. Tujuannya untuk mengikat pasangan agar tak melirik orang lain lagi. Apabila salah satu pihak ingin membatalkan pertunangan, maka mereka harus membayar sanksi.
• Marhata sinamot, proses di mana pihak pria datang ke tempat perempuan untuk membicarakan mas kawin (sinamot).
• Upacara pernikahan, proses untuk meresmikan pernikahan secara agama, adat, maupun negara. Dalam upacara pernikahan, akan dilakukan berbagai prosesi simbolis, seperti saling memberi kembang di antara pengantin (marsilehonan bunga), penerimaan sumbangan (manjalo tumpak paranak), dan masih banyak lagi.

  1. Pernikahan Adat Jawa
Baca Juga :  Raih 12 Medali Emas, Timnas Pencak Silat Indonesia Juara Umum di Kejuaran Asia

Pernikahan adat Jawa memiliki akar yang kuat dalam budaya dan tradisi Jawa, yang telah berkembang selama berabad-abad.

Adat ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jawa seperti kesopanan, kehalusan, dan penghormatan terhadap orang tua.

• Prosesi dan Ritual Pernikahan Adat Jawa

Pernikahan adat Jawa terdiri dari beberapa prosesi, mulai dari “Peningsetan” atau lamaran, “Midodareni” atau ritual sehari sebelum pernikahan, hingga “Panggih” atau pertemuan antara pengantin pria dan wanita.

Setiap prosesi memiliki ritual dan simbolisme yang berbeda-beda.

• Makna dan Simbolisme dalam Pernikahan Adat Jawa

Setiap prosesi dan ritual dalam pernikahan adat Jawa memiliki makna dan simbolisme yang mendalam.

Misalnya, prosesi “Midodareni” melambangkan proses penyucian dan persiapan pengantin wanita sebelum memasuki kehidupan baru.

  1. Pernikahan Adat Sunda

Pernikahan adat Sunda, seperti adat Jawa, juga memiliki sejarah dan latar belakang yang kaya. Adat ini mencerminkan nilai-nilai budaya Sunda seperti kekeluargaan, pelestarian, dan penghormatan terhadap alam.

• Prosesi dan Ritual Pernikahan Adat Sunda

Pernikahan adat Sunda terdiri dari beberapa prosesi, seperti “Ngeuyeuk Seureuh” atau lamaran, “Ngadatang” atau penyerahan mahar, dan “Ngeuyeuk” atau pernikahan.

Setiap prosesi memiliki ritual dan simbolisme yang unik.

• Makna dan Simbolisme dalam Pernikahan Adat Sunda

Setiap prosesi dan ritual dalam pernikahan adat Sunda memiliki makna dan simbolisme yang mendalam.

Misalnya, prosesi “Ngeuyeuk Seureuh” melambangkan permintaan resmi dari pihak pria kepada pihak wanita untuk melangsungkan pernikahan.

  1. Pernikahan Adat Bali

Pernikahan adat Bali mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi suku Bali. Adat ini menekankan pada nilai-nilai seperti keharmonisan, keseimbangan, dan penghormatan terhadap alam dan leluhur.

• Prosesi dan Ritual Pernikahan Adat Bali

Pernikahan adat Bali memiliki prosesi yang unik, seperti “Ngekeb” atau prosesi penyucian, dan “Ngayab” atau prosesi pernikahan. Setiap prosesi memiliki ritual dan simbolisme yang khas.

• Makna dan Simbolisme dalam Pernikahan Adat Bali

Setiap prosesi dan ritual dalam pernikahan adat Bali memiliki makna dan simbolisme yang mendalam.

Misalnya, prosesi “Ngekeb” melambangkan proses penyucian dan persiapan diri sebelum memasuki kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.

Co-Editor: Nei-Dya

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini