Ancaman Kanker di Indonesia Semakin Meningkat

Madiun – Ancaman kanker di Indonesia semakin meningkat, seiring perubahan pola hidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Hal itu disampaikan Ketua TP. PKK Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak pada acara Pengukuhan Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Madiun serta Awarness dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Asrama Haji, Kota Madiun, Selasa (10/3/2020).

Arumi menandaskan, berdasarkan data dari organisasi penanggulangan kanker dunia dan badan kesehatan dunia, diperkirakan terjadi peningkatan kejadian kanker sebesar 300 persen pada 2030. “Mayoritas terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia,” terangnya.

Kanker Serviks, sebut Arumi, merupakan kanker keempat paling sering diderita kaum wanita dengan perkiraan 570.000 kasus pada 2018. Ironisnya, 6,6 persen dari semua kanker di dominasi kaum wanita. Kanker sendiri, adalah masalah komplek dan merupakan masalah bersama. Penyakit ini telah menyatukan seluruh masyarakat untuk saling membantu dalam satu gerakan melawan kanker.

“Lewat PKK maupun YKI mari kita saling berempati, saling memotivasi dan berperan aktif serta partisipatif. Kepada masyarakat, jangan segan-segan memeriksakan kesehatan sejak dini agar kanker tidak menjangkiti keluarga tercinta kita,” jelasnya.

Arumi menandaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya siap mendukung eksistensi YKI Jatim dalam berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, menurut Arumi, kiprah PKK Jatim dalam bidang kesehatan sudah banyak dilakukan. Salah satunya mempelopori dan menggerakkan masyarakat melalui kader PKK mulai tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan. Untuk itulah, PKK Jatim akan selalu siap memberikan dukungan kepada YKI Jatim.

Baca Juga :  Tiga Pelajar Madiun Raih Medali Emas, Perak dan Perunggu dalam Kompetisi Sains Nasional 2021

“Kami siap memberikan dukungan kepada YKI Jatim dan membantu pentingnya pengetahuan akan kesehatan. Masyarakat harus memiliki kesadaran menjaga kesehatan diri sekaligus mengetahui deteksi dini bahaya kanker. Kami memiliki kader dari tingkat provinsi hingga desa,” ujarnya saat memberikan pengarahan.

Ia mengatakan, berbagai macam kader PKK di bidang kesehatan seperti kader Posyandu, Posbindu, Jumantik dapat memperkuat upaya promotif dan preventif. Terbukti keberadaan para kader PKK cukup efektif menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan di masyarakat.

Saat ini, sebut Arumi, pesatnya perkembangan penyakit kronis dan penyakit tidak menular banyak menjangkiti masyarakat di Jatim. Oleh karena itu, keberadaan para kader atau relawan paliatif baik di rumah sakit dengan kompetensi medis ataupun kader seperti PKK sangat berguna dalam memberi pendampingan bagi penderita kanker.

Sementara itu, Walikota Madiun, Maidi berkomitmen ikut terlibat aktif dalam pencegahan penyakit kanker di Madiun. Ke depan, Pemkot Madiun melalui BPJS Ketenagakerjaan akan mengambil langkah efektif membantu masyarakat kurang mampu yang terindikasi kanker.

Salah satu caranya, yakni lewat sinergi program antara BPJS ketenagakerjaan dan YKI Cabang Kota Madiun. Harapannya, penderita kanker bisa terdeteksi sejak dini. Jika perlu, setiap kegiatan di lembaga pendidikan seperti sekolah akan dicek apakah terdapat indikasi kanker atau tidak.

Pada pengukuhan pengurus YKI Cabang Kota Madiun masa Bhakti 2020-2025, Wakil Ketua YKI Jatim Dr. dr Hendrian D Soebagjo mengukuhkan Hj. Yuni Setyawati Maidi S.Pd M. Pd sebagai Ketua YKI Kota Madiun. (hms/ufi)



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini