TRENGGALEK (Lenteratoday) – Perubahan alokasi anggaran untuk terminal di Trenggalek membawa dampak pada beberapa kebijakan retribusi. Meskipun anggaran terminal pada tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, prediksi anggaran untuk tahun 2025 menunjukkan penurunan signifikan.
“Anggaran terminal pada 2024 mencapai Rp 70 juta rupiah, naik dari Rp 55 juta rupiah di tahun 2023. Namun, untuk 2025 mendatang, anggaran diperkirakan turun menjadi Rp 90 juta dari usulan awal sebesar Rp 100 juta rupiah,” ungkap Budi Supriyanto, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Trenggalek, Minggu (5/1/2025).
Salah satu perubahan kebijakan yang diambil adalah penghapusan retribusi Mandi Cuci Kakus (MCK) di terminal, sebagaimana diatur dalam Perda No. 8 Tahun 2023. Kendati demikian, Budi menyebutkan bahwa penghapusan ini tidak berdampak besar pada pendapatan daerah.
“Dampak dari penghapusan retribusi MCK hanya sekitar 2 juta rupiah, sehingga tidak terlalu signifikan bagi pendapatan daerah,” jelasnya.
Meski demikian, Dishub Trenggalek terus berupaya menjaga pencapaian retribusi di sektor terminal. Hingga Oktober 2024, pencapaian retribusi sudah mencapai 90 persen, menunjukkan pengelolaan yang optimal.
“Terminal Kampak menyumbang 31,479 juta rupiah, Terminal Panggul sebesar 13,907 juta rupiah, dan Terminal Pule mencatatkan 15,287 juta rupiah. Ini membuktikan sistem retribusi kami cukup efektif,” tambah Budi.
Budi menegaskan bahwa meskipun anggaran dipangkas dan ada penyesuaian kebijakan, pelayanan tetap menjadi prioritas. “Kami akan terus berfokus pada efisiensi dan peningkatan layanan kepada masyarakat, meski harus menghadapi tantangan pengurangan anggaran,” pungkasnya. (*)
Reporter: Herlambang | Editor : Lutfiyu Handi