JAKARTA (Lenteratoday) – Universitas Indonesia (UI) menyatakan menangguhkan sementara gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Alasannya, sedang dilakukan audit terhadap tata Kelola proses akademik. Bagaimana respons Bahlil?
“Saya belum tau isinya ya, tapi yang jelas bahwa kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat, di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember,” kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Bahlil memperoleh gelar doktoral dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. Menurut dia, UI tidak mengguhkan gelar akademiknya itu melainkan menunggu yudisium sembari memperperbai disertasinya, seperti mahasiswa umumnya.
“Saya menyertakan lulus itu kan setelah yudisium, dan yudisium saya Desember. Kalau kemarin, itu disertasi saya. Setelah disertasi, ada perbaikan disertasi. Jadi setelah perbaikan disertasi baru dinyatakan selesai. Lebih rincinya nanti tanya di UI saja,” kata dia.
Melalui Nota Dinas dengan Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024 yang beredar di Jakarta, UI meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan gelar doctor Bahlil Lahadalia.
UI mengaku melakukan evaluasi mendalam terhadap tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG sebagai komitmen untuk menjaga kualitas dan integritas akademik.
Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar telah melakukan audit investigatif terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG yang mencakup pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan dan pelaksanaan ujian.
Berdasarkan hal tersebut maka UI memutuskan untuk menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan.
Sumber : Antara : Editor : M. Kamali