JEMBER (Lenteratoday) – Pasca pembakaran tujuh rumah dan beberapa kendaraan bermotor di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Polres setempat mengamankan tiga terduga pelaku.
“Kami sudah mengamankan satu tersangka,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo dilansir dari Antara, Sabtu (6/8/2022).
Pelaku pembakaran beberapa rumah warga di Dusun Baban Timur tersebut merupakan warga Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, sehingga Polres Jember terus melakukan pengembangan dari penangkapan.
Sebelumnya juga muncul infomasi jika ada tiga terduga pelaku yang diamankan oleh Polres Jember yakni J (55), MR (45), dan R (18).
Kapolres menuturkan, peristiwa tersebut terjadi di beberapa titik dan salah satunya disebabkan karena ada konflik yang berkaitan masalah batas di lokasi perkebunan kopi.
Dia mengatakan wilayah Jember berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuwangi sehingga sering ada yang merasa bahwa kopi yang menjadi hak mereka ada yang diambil sebagian dan akhirnya terakumulasi hingga terjadi pembakaran yang dilakukan sekelompok orang.
“Kejadian itu akumulasi persoalan selama bertahun-tahun dan baru muncul saat ini,” katanya.
Lokasi perkebunan itu antara di sekitar Desa Mulyorejo yang berada di perbatasan antara Kecamatan Silo di Jember dan Kecamatan Kalibaru di Banyuwangi. “Ada warga yang merasa kopi miliknya diambil oleh petani yang lain,” tutur dia.
Permaslahaan itu semakin komplek ketika adanya kabar ada warga yang menarik pajak atau meminta upeti atas hasil panen tersebut. Akhirnya, masalah tersebut terus berkembang sehingga muncul teror pembakaran pada rumah dan kendaraan warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.
Terkait dengan masalah ini, Bupati Jember, Hendy Siswanto meminta semua pihak membantu menenangkan warga setelah aksi pembakaran rumah di Kecamatan Silo.
“Kami meminta bantuan para tokoh masyarakat dan pesantren untuk menenangkan warga di sana,” katanya di Jember.
“Saya juga meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menurunkan pengamanan yang lebih di kawasan tersebut untuk memberikan perlindungan kepada warga yang rumah dan kendaraannya rusak akibat dibakar,” katanya.
Hendy juga meminta masyarakat menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Untuk diketahui, pada hari Sabtu (30/7/2022), warga di Kecamatan Silo panik karena tujuh rumah dan tujuh kendaraan milik warga dibakar. Lalu, dua rumah kembali dibakar pada Kamis (4/8/2022) malam dan diduga terkait kasus pembacokan terhadap warga Kalibaru Kabupaten Banyuwangi.
Namun demikian, kasus pembakaran rumah tersebut masih didalami aparat kepolisian. Sementara pengamanan di sekitar lokasi terus dipantau. Polisi juga sudah mendirikan posko dengan menempatkan beberapa personel untuk pengamanan di sekitar lokasi. (*)
Editor : Lutfiyu Handi