Camat Asemrowo Surabaya Tempuh Jalur Hukum, Terkait “Framing” Video Penggerebekan di Kantor Kecamatan

SURABAYA (Lenteratoday) – Masyarakat Surabaya dihebohkan dengan video viral di media sosial, yang menunjukkan penggerebekan di ruang kerja Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin diduga menyembunyikan wanita di bawah meja.

Dalam video yang beredar, nampak sekelompok orang masuk ke dalam ruangan dengan paksa. Di dalam ruangan tersebut juga terlihat seorang staf laki-laki yang berada di belakang pintu, dan satu staf perempuan berada di bawah meja.

Terkait video tersebut, Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin mengklarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar. Ia mengungkapkan kejadian di video terjadi pada, Senin(6/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, saat itu bersama tiga stafnya sedang rapat daring dan salah satu stafnya adalah perempuan.

“Saat kejadian, saya sedang rapat dengan staf, Alfian dan Devi untuk koordinasi terkait program bantuan sosial. Tiba-tiba sekelompok orang datang, mengetuk pintu dengan keras dan berteriak-teriak. Mereka bahkan menuduh ada perempuan di ruangan saya, tuduhan itu keliru dan tidak sopan,” kata Amin di Kantor Kecamatan Asemrowo, Rabu(8/1/2025).

Ia mengungkapkan saat itu dirinya tengah membahas persiapan penertiban bangunan liar (bangli), di beberapa lokasi wilayah Asemrowo. 
Ada sekelompok masyarakat atau ormas yang sudah melakukan janjian terkait Bangli, tapi tidak sabar menunggu.

“Mereka datang ke kantor saya, awalnya ada ormas telepon saya. Saya janji, saya temui Senin. Tiba-tiba pagi datang, saya ada rapat bikin inovasi program sama staf saya. Ada mas Alfian sama mbak Devi. Mereka masuk ke ruangan dan langsung merekam,” ungkapnya.

Baca Juga :  Unesa Catatkan Rekor MURI Karya Inovatif Akademik Terbanyak dengan 9.270 Karya Mahasiswa

Atas kejadian itu, pihaknya mengaku akan melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib, karena merasa difitnah dan dirugikan secara pribadi.

“Kami akan menempuh jalur hukum, karena ini mencemarkan nama baik saya, keluarga, dan staf saya. Video itu memframing seolah-olah terjadi sesuatu yang tidak pantas di kantor, ini melanggar Undang-Undang ITE, dan kami akan mengambil langkah hukum dengan kuasa hukum,” tegasnya.

Di tempat yang sama, salah satu staf yang ada di video tersebut Devi mengaku trauma atas insiden tersebut. Ia menegaskan jika tidak ada kejadian mencurigakan saat itu.

“Saya sedang koordinasi dengan Pak Camat dan Mas Alfian. Tiba-tiba ada sekelompok orang masuk sambil berteriak. Saya ketakutan, bahkan bersembunyi di meja Pak Camat karena panik. Pas saya mau keluar, mereka masuk bilang dari media. Saya panik takut lari lagi ke bawah meja itu,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Diskominfo Surabaya M Fikser menyebut video viral tersebut, sebagai bentuk framing yang merugikan pihaknya.

“Video itu dibuat untuk menggiring opini negatif terhadap Pak Camat. Kami akan mendampingi beliau karena ini menyangkut kehormatan pribadi dan keluarga beliau. Sikap Pak Camat sangat jelas, ia melayani masyarakat siang dan malam, tapi kini ia difitnah dengan cara yang tidak pantas,” tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais 



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini