Lumajang – Pendakian ke Gunung Semeru di Lumajang kini kuotanya dibatasi menjadi 120 orang dari sebelumnya 600 orang per hari. Hal itu mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Lumajang, Gendreh Marawayan menjelaskan, kegiatan pembersihan Gunung Semeru telah dilaksanakan pada tanggal 2 – 8 September 2020 lalu. Sehingga jalur pendakian telah aman dan siap digunakan.
Terkait dengan standar operasi bagi pendakian ke Gunung Semeru sebelumnya juga telah diberlakukan menyesuaikan bencana non-alam yang sedang melanda Indonesia. Salah saty yang penting adalah harus mematuhi protokol kesehatan.
“Sebelumnya kuota pendakian Gunung Semeru adalah 600 orang per hari. Tetapi karena karena masa pandemi Covid-19, maka kuota pendakian saat ini ditetapkan menjadi 120 orang per hari,” terang Gendreh Marawayan. Sedangkan, untuk pendaftaran pendakian dilaksanakan melalui booking online melalui website www.bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq sebelumnya juga menandatangani MoU terkait SOP Pendakian Semeru Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dalam kegiatan Rapat Koordinasi terkait Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Semeru bertempat di Kantor Balai Besar TNBTS Malang. Penandatangan tersebut dalam rangka Reaktivasi secara Bertahap Pendakian Gunung Semeru dan sekitarnya.
Cak Thoriq mengatakan, dengan dibukanya jalur pendakian Gunung Semeru diharapkan agar masyarakat yang ada di Desa Ranupani harus terus melakukan antisipasi terhadap penyebaran atau penularan Covid-19. Hal itu memang harus disadari secara bersama-sama.
“Dengan dibukanya jalur pendakian ke Semeru, maka perputaran ekonomi masyarakat disekitar akan tetap berjalan, namun masyarakat harus tetap fokus dalam penanganan Covid-19. Dengan begitu, maka kesehatan saat ini menjadi prioritas, namun pertumbuhan ekonomi di masyarakat harus tetap berjalan,” ujarnya. (mok)