Cegah Potensi Konflik Pemilu 2024, Pemkot Malang Ajak Kerjasama Seluruh Elemen Masyarakat

0
513
Jajaran Pimpinan Pemkot Malang bersama dengan Bakesbangpol Kota Malang, Perwakilan Kapolresta Kota Malang, Dandim 0833 Kota Malang beserta 100 peserta Sosialisasi dan Antisipasi Potensi Politik Menuju Pemilu 2024

MALANG (Lenteratoday) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama mencegah potensi konflik jelang Pemilu 2024. Elemen masyarakat tersebut diantaranya yakni, tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama, hingga TNI-Polri.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, dengan melibatkan seluruh elemen maka diharapkan dapat menjaga stabilitas serta kondusifitas menjelang pesta demokrasi.

“Kita menjelang 2024 ini kan mesin politik sudah mulai dipanaskan. Maka kita harus ada pendewasaan untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas Kota Malang. Sudah menjadi kebiasaan kalau suhu politik naik,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji ditemui usai menjadi Keynote Speaker Sosialisasi Antisipasi Potensi Konflik dalam Pemilu 2024, Rabu (23/11/2022).

Sutiaji juga menyatakan bahwa terkadang terdapat oknum tertentu yang sengaja ataupun tidak sengaja dalam memancing api perpecahan. “Kadang ada yang (walaupun disengaja maupun tidak disengaja) supaya konstelasi parpolnya itu naik. Kadang menyinggung perasaan yang lain. Nah kalau ada yang menyinggung, berarti ada yang tersinggung. Ini biasanya membawa kelompok,” lanjutnya.

Maka dari itu, dijelaskannya penting untuk memberikan sosialisasi serta antisipasi kepada masyarakat, dalam rangka menjaga persatuan dan keutuhan bangsa menyambut 2024.

“Kita hari ini, Bakesbangpol mengajak para tokoh-tokoh masyarakat. Ada FKDM, ada LPMK, untuk diajak mitigasi supaya tidak terjadi konflik,” imbuhnya.

Wali Kota Malang, Sutiaji

Lebih lanjut, orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang ini menyebutkan, kemungkinan untuk berkoordinasi dengan tokoh agama di Kota Malang. Pasalnya, menurut Sutiaji provokasi di dengan melibatkan umat beragama menjadi hal yang paling mudah dilakukan untuk memecah belah kesatuan.

Baca Juga :  Pengelolaan Sampah di Kota Malang Berpotensi Jadi Sumber Pendapatan Daerah

“Pada gilirannya tidak menutup kemungkinan nanti Kesra juga akan kerjasama dengan Bakesbangpol. Karena kita punya di leading sektor itu ada tokoh 6 agama dan 1 kepercayaan. Itu nanti diajak agar bagaimana mereka tidak terprovokasi,” urainya.

Di akhir, Sutiaji kembali menekankan kepada masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Pria berkacamata ini juga berpesan, agar pesta demokrasi 5 tahun sekali tersebut dapat menjadikan masyarakat sejahtera, aman, dan jauh dari kekacauan.

Terpisah, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati menjelaskan bahwa berdasarkan UU No. 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial. Maka acara sosialisasi kali ini memiliki 3 tujuan penting. Pertama, mendorong masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam menginformasikan permasalahan yang dapat menimbulkan konflik. Kedua, membangun kesadaran dan pemikiran kritis seluruh masyarakat. Dan ketiga, meningkatkan sinergitas antara masyarakat, pemerintah, dan unsur terkait.

Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Dandim 0833 Kota Malang, Perwakilan Kapolresta Kota Malang, dan Wakil Ketua III DPRD Kota Malang yang ketiganya bertindak sebagai keynote speaker. Serta 100 peserta diantaranya yakni, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta unsur masyarakat. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini