KEDIRI (Lenteratoday)- Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada hewan ternak di Kota Kediri. Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan. Menurut data, sejak Desember 2024 hingga 11 Januari 2025 telah dilaporkan 34 kasus PMK yang menyebar di 3 kecamatan.
“Mulai tanggal 20 Desember sudah ada temuan kasus PMK di Kota Kediri. Alhamdulillah dari pantauan yang kita lakukan beberapa hewan ada yang sudah sembuh. Dan akan kita amati beberapa hari lagi untuk menyatakan semua hewannya aman,” ungkap Kepala DKPP Kota Kediri Moh. Ridwan saat dihubungi, Sabtu (11/1/2025).
Penyomprotan ke pasar hewan akan dilakukan secara intensif hingga penyebaran PMK terkendali. Penyemprotan di Pasar Hewan Muning dilakukan pada, Jumat 910/1/24). Kegiatan oleh Tim Gabungan yaitu DKPP, TNI, Polri, PD Pasar Joyoboyo, BPBD dan kelurahan
Upaya penyemprotan ini, menurut Ridwan, menjadi alternatif yang ampuh untuk mensterilkan lokasi pasar terlebih di musim penghujan. Para petani juga diimbau melakukan penyemprotan secara mandiri di kandang-kandang milik mereka.
“Dari kegiatan hari ini tim gabungan tidak menemukan adanya indikasi sapi atau kambing yang sakit di lokasi. Terkaot rencana selanjutnya, termasuk kemungkinan penutupan pasar hewan, akan dilakukan koordinasi kembali, ” ujarnya.
Pemkot Kediri, lanjutnya, juga membuka layanan aduan masyarakat yang menemukan kasus PMK di nomor 081335641546 atau bisa langsung datang ke kantor DKPP pada hari dan jam kerja.
Warga menyambut baik langkah penyemprotan desinfektan tersebut. Peternak asal Kelurahan Tamanan Jumadi mengatakan, “Program ini membantu kami mencegah PMK, salah satu penyakit sangat menular pada hewan dan ditakuti para peternak. Semoga dengan kegiatan ini, hewan ternak di Kota Kediri terhindar dari penyakit mematikan seperti PMK.”
Reporter: Gatot Sunarko/Editor:Widyawati