SURABAYA (Lenteratoday) – Beberapa terminal khususnya yang di bawah kewenangan Pemprov Jatim dinilai masih belum optimal. Maka, anggota Komisi D DPRD Jatim meminta supaya ada revitalisasi terminal termasuk melakukan sinergi dengan UMKM untuk mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.
Deni Prasetya, anggota Komisi D DPRD Jatim, meminta supata Dinas Perhubungan Provinsi Jatim atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) terminal di daerah-daerah untuk melakukan perencanaan ke depan. “Paling tidak ada sinergi dengan pemerintah daerah. Contoh di kabupaten Jember itu potensinya sangat besar untuk pendapatan khususnya untuk transportasi dengan banyaknya dunia pendudikan, ada Unej, ada IAIN, ada Unmuh dan universitas lainnya,” tandasnya Deni saat ditemui di DPRD Jatim, Senin (30/1/2023).
Politisi dari Fraksi Nasdem ini juga menandaskan bahwa di Jember dan sekitarnya banyak terminal yang cukup berpotensi karena menghubungkan dengan berbagai daerah lainnya. “Ada terminal Arjasa mengarah ke Bondowoso, ada juga di Ambulu itu juga di bawah provinsi dan juga terkoneksi ke jalur selatan. Jalur Ambulu, Balung, Puger, Kencong, Yosowilangun, dan Menak Koncar di Lumajang, juga banyak potensi wisata, ada Watu Ulo dan lainnya,” tandasnya.
Lebih lanjut dia menandaskan, untuk revitalisasi dan optimalisasi terminal setidaknya harus ada rencana mau diapakan supaya menjadi lebih menarik dan para pengunjung serta penumpang tidak jenuh. Untuk itu, lanjut Deni, bisa saja dilakukan beberapa perbaikan seperti pengecetan jika memang dibutuhkan.
Selain itu, dia juga mengharapkan adanya sinergi dengan para pelaku UMKM di kawasan tersebut supaya bisa bertempat di sana. UMKM ini setidaknya bisa menyediakan berbagai produk khas dari masing masing daerah, sehingga bisa menjadi pusat oleh oleh yang berada di dalam atau sekitar terminal.
Dengan demikian orang akan mudah untuk mendapatkan oleh-oleh dari daerah tersebut karena sudah ada di dalam terminal. Hal ini juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Harapannya tidak hanya di wilayah timur saja tapi berkembang di semua daerah di Jatim. Ini juga terkait dengan UMKM yang ada di 38 kabupaten paling tidak bisa menunjukkan UMKM tidak hanya ada expo besar saja, tapi juga ada pemahaman penumpang untuk beli oleh-oleh paling yang tertuju pada terminal itu sendiri,” tandasnya.
Untuk itu, lanjutnya, diperkukan sinergi dengan pemerintah daerah khususnya dalam mengangkat potensi UMKM di kawasan tersebut. “Ada sinergitas dari pemerintah daerah dan kabupaten. Seandainya di Ambulu ada apa, potensinya apa sehingga bisa dioptimalkan mengarah ke UMKM produk lainnya. Kemudian Arjasa serta Lumajang juga seperti itu, sehingga peningkatan pendapatan tidak di transportasi saja tapi juga perekonomi lewat UMKM,” pungkasnya. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi