SURABAYA (Lenteratoday) – Komisi C DPRD Jawa Timur memberikan sorotan serius terhadap kinerja PT Air Bersih Jatim (Perseroda), salah satu BUMD milik Pemprov Jawa Timur. Kinerja perusahaan ini dinilai belum optimal, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
“Jualan air kok bisa rugi? Semua manusia membutuhkan air. Apalagi di Jawa Timur banyak berdiri pabrik yang seharusnya bisa menjadi pasar potensial,” ungkap anggota Komisi C DPRD Jatim, Lilik Hendarwati, Jumat(6/12/2024).
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim tersebut menyoroti minimnya inovasi dan kreativitas dalam manajemen PT Air Bersih Jatim, yang telah berdampak pada rendahnya penyerapan produksi air bersih. Menurutnya, kondisi ini menjadi penyebab utang perusahaan terus menumpuk.
“Penyerapan rendah menunjukkan manajemen yang tidak inovatif, dan kurang mampu memanfaatkan peluang besar di pasar,” tegasnya.
Lilik juga menyampaikan bahwa PT Air Bersih Jatim memiliki tanggung jawab melayani kebutuhan air bersih di lima wilayah, yakni Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. Namun, keterbatasan pemasangan Sambungan Rumah (SR), menjadi salah satu bukti lemahnya pelaksanaan layanan di lapangan.
“Ketiadaan saluran SR ini adalah bukti nyata ketidakmampuan mereka dalam menjalankan kewajibannya. Padahal, kebutuhan masyarakat sangat besar,” pungkas Lilik.
Sorotan tajam DPRD Jatim ini diharapkan mendorong perbaikan manajemen dan strategi pengembangan PT Air Bersih Jatim, agar dapat memenuhi target pelayanan air bersih sekaligus mendukung pendapatan daerah.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais
