DPRD Palangka Raya Minta Pemkot Lakukan Upaya Pencegahan Dini Terhadap PIE

0
167
Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Selain pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya diharapkan tetap bisa memberikan perhatian terhadap merebaknya beberapa penyakit menular lainnya. Termasuk penyakit yang belum sepenuhnya diketahui sepenuhnya seperti hepatitis akut dan cacar monyet atau monkey pox.

Menanggapi permasalahan ini, Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita, mendorong agar Pemkot setempat meningkatkan kewaspadaan terkait Penyakit Infeksi Emerging (PIE), seperti flu burung, flu babi, Mers-CoV, Ebola dan lain sebagainya.

“Kami mengingatkan Pemkot untuk mewaspadai PIE, dengan tetap gencar melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 seperti percepatan vaksinasi sampai booster, pengetatan prokes, dan testing,” papar Ruselita, Rabu (13/7/2022).

Selain itu ia menegaskan, perhatian serius jangan hanya diberikan pada Pandemi Covid-19 saja, tapi juga pada penyakit lainnya yang berjangkit akhir-akhir ini.

Ia pun menambahkan, walaupun berbagai macam virus yang mengancam kesehatan masyarakat tersebut diketahui belum masuk ke wilayah Kota Palangka Raya, namun upaya preventif atau pencegahan sejak dini sangat penting untuk dilakukan.

Baca Juga :  DPRD Palangka Raya: Pos Kamling Bentuk Kepedulian Warga Terhadap Keamanan Lingkungan, Aktifkan Lagi!

“Upaya pencegahan melalui sistem deteksi dini merupakan bentuk kewaspadaan terhadap PIE, juga terhadap berbagai penyakit menular lainnya,” terangnya.

Ruselita juga menyarankan Pemkot bisa melakukan surveilans PIE dengan menerapkan sistem kewaspadaan dini yang dimulai dengan respon dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota setempat.

Sistem kewaspadaan dini dan respon tersebut disampaikan dalam bentuk laporan penyakit, yang ada di Fasilitas Pelayanan kesehatan yaitu di UPTD Puskesmas, yang dilaporkan setiap minggu kepada pihak Dinas Kesehatan.

Jika ditemukan kasus yang mengarah kepada PEI, harus ditindaklanjuti oleh petugas surveilans Puskesmas dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, melakukan kunjungan ke rumah pasien, serta memantau perkembangan kasus dari waktu ke waktu. Dan untuk menjalankannya tentu membutuhkan dukungan anggaran yang memadai.

“Dengan melakukan berbagai upaya pencegahan secara masif, kita akan dapat mencegah masuknya virus berbahaya dan PEI serta melindungi masyarakat Kota Palangka Raya dari ancaman penyakit tersebut,” pungkasnya. (*)

Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini