Enam Kelurahan di Blitar Kekurangan Air Bersih

Blitar – Kemarau panjang yang diperkirakan akan terjadi hingga akhir  tahun ini mengakibatkan ratusan keluarga di enam kelurahan, Kota Blitar kekurangan air bersih.

Hal itu disampaikan Kabid PBD, Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah  (PBD) Kota Blitar Supriyadi. Padahal sebelumnya baru ada empat keluarahan yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang ini. “Demikian juga keluarga yang terdampak juga meningkat, semula sekitar 100 kepala keluarga kini menjadi sekitar 400 kepala keluarga,” tutur Supriyadi.

Dia menyebutkan, enam kelurahan yang kekurangan air bersih tersebut tersebar pada di tiga kecamatan, diantaranya adalah Kelurahan Tanggung, Ngadirejo, Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul; Kelurahan Gedog, Kecamatan Sanan Wetan; serta Kelurahan Pakunden dan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo.

Dari enam kelurahan tersebut, wilayah Kelurahan Tanggung diketahui mengalami krisis air bersih yang paling parah. “Hampir seluruh sumur milik warga kering, sehingga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Untuk mengatasi kondisi ini, lanjut Supriyadi, Pemkot Blitar setiap hari mengirimkan bantuan drooping air bersih sebanyak tiga tangki, dengan kapasitas masing-masing tangki 5.000 liter. “Pemkot Blitar juga mendapatkan bantuan kiriman air bersih, menggunakan satu truk tangki dari PMI,” ungkapnya.

Supriyadi menambahkan berdasarkan informasi prakiraan dari BMKG, hujan akan mulai mengguyur wilayah Kota Blitar pada minggu kedua Desember dan puncak curah hujan tertinggi pada Januari hingga Februari 2020 imbuhnya.

Kekeringan yang melanda wilayah Kota Blitar ini, pertama kali terjadi pada musim kemarau. Seperti disampai salah satu warga Kelurahan Sentul, Mijan jika sumur miliknya tidak bisa digunakan. “Karena sumber airnya mengecil, jadi tidak bisa disedot airnya,” kata Mijan.(ais)


Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini