KEDIRI, (Lenteratoday)-Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri mengikuti kegiatan Evaluasi tahap II Smart City oleh asesor dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara daring di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Kamis (14/11/24). Kegiatan diikuti 91 peserta dari OPD terkait Tim Pelaksana Gerakan Menuju 100 Smart City Kota Kediri.
Di hadapan para asesor, Kepala Diskominfo Kota Kediri Apip Permana, memaparkan secara rinci hasil capaian implementasi program prioritas (Quick wins) berdasarkan enam pilar Smart City: Smart Governance (E-SPTPD, Surga, Satu Data Kota Kediri), Smart Branding (Prodamas, Banmod, Kampung Keren), Smart Economy (Kurnia, Kampung Tenun, Klinik UMKM), Smart Living (Homecare PEDULI, PRODAMAS, TRACKER), Smart Society (EMAS, PPDB Online, PRODAMAS), Smart Environment (Bank sampah, pembatasan sampah plastik, PRODAMAS).
“Alhamdulillah dari implementasi program tersebut, membawa impact yang bisa dirasakan masyarakat. Salah satunya seperti aplikasi E-SPTPD yang memberikan kemudahan wajib pajak dalam melaporkan pajak dengan mudah, tidak butuh waktu lama dan bisa diakses di mana saja cukup mengisi Dasar Pengenaan Pajak (DPP),” terangnya.
Selanjutnya untuk infrastruktur pendukung pembangunan Smart City Kota Kediri, Apip menyampaikan tingkat kemudahan berusaha di Kota Kediri sudah berjalan dengan baik. Didukung dengan infrastruktur jalan yang bagus serta infrastruktur kesehatan yang memadai.
”Pemkot Kediri juga menyediakan bantuan sosial (bansos) melalui Dinas Sosial dan bantuan permodalan melalui Disperdagin (BANMOD) serta kredit dengan bunga rendah melalui DINKOP-UMTK (KURNIA). Selain itu tidak ada area blind spot di Kota Kediri, memiliki 14 taman yang dijadikan RTH dan memiliki bank sampah di kelurahan,” tambahnya.
Apip berharap kolaborasi antar semua OPD serta masyarakat bisa terus berlanjut menuju Smart City. “Ini adalah kerjasama antar semua pihak, dengan begitu Pemkot Kediri bisa menjadi kota cerdas dalam segala hal. Mulai dari pelayanan, partisipasi masyarakat, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan semua yang diberikan kemanfaatan untuk masyarakat lebih efisien, efektif dan bisa tepat sasaran,” harapnya.
Sementara itu Ketua Tim Asesor dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi RI) Harya Widiputra, menyampaikan evaluasi ini memiliki substansi menggali informasi mengenai terlaksananya berbagai program dan inovasi pembangunan Smart City di Kota Kediri sekaligus mengetahui dampak keberlanjutan dari berbagai inovasi yang dilakukan.
Dari paparan yang sudah disampaikan, Harya mengapresiasi pelaksanaan masterplan Smart City yang sudah dilakukan Pemkot Kediri. “Ini untuk saya sangat menarik dan bisa menjadi contoh baik untuk disampaikan kepada para asesi di kabupaten/kota lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Diskominfo juga mengajak beberapa perwakilan penerima manfaat dari inovasi yang sudah dilakukan Pemkot Kota Kediri. Salah satunya Isa yang mengikuti Program English Massive (EMAS) sejak tahun 2016. Ia menyampaikan kesan selama mengikuti EMAS.
“Perasaan saya mengikuti EMAS sangat senang karena tutornya sangat baik, ramah dan EMAS sangat bermanfaat untuk membantu saya belajar Bahasa inggris,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Ari, Finance dari salah satu hotel yang menyampaikan aplikasi E-SPTPD sangat membantu dan mempermudah untuk mengatur cash flow di perusahaan tempat kerjanya. Menurutnya, di sistem merasakan kemudahan memasukkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan mengetahui waktu jatuh tempo.
“Dengan sistem yang begitu detail kita bisa lebih maksimal dalam pengaturan cash flow perusahaan dan sangat membantu sekali,” tutupnya.(*)
Reporter: Gatot Sunarko