PONOROGO (Lenteratoday) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menghimbau agar aset daerah di Kabupaten Ponorogo segera tuntas. Penuntasan tersebut termasuk pemetaan bidang tanah, sungai, dan saluran air got.
Khofifah mengatakan, saat ini hampir semua daerah sedang gencar melakukan pembangunan. Dikhawatir apabila aset daerah tidak segera diselesaikan, maka banyak penyelewengan pemetaan tanah, sungai, dan saluran air got.
“Banyak yang harus diselesaikan ini. Sungai-sungai, got-got harus disertifikasi. Kalau gak gitu nanti tau-tau gotnya terpotong, sungainya terpotong karena bangunan-bangunan yang menyeleweng,” jelas Khofifah saat sambutan Penyerahan Program Bantuan Pemerintah di Pendopo Pemkab Ponorogo, Selasa (06/04/2021).
Tanah, sungai dan aliran air got yang dipotong oleh bangunan berdampak pada bencana alam seperti banjir. Sedangkan bencana alam banjir akan melumpuhkan ekonomi daerah. Sehingga perlu pengawasan ekstra agar tidak terjadi pendangkalan sungai dan saluran air got yang terpotong bangunan.
“Sinergi dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) menjadi sangat penting. Ini adalah pintu masuk untuk menuntaskan bidang tanah bidang petak. Salah satu antisipasi kritis ke depan adalah bencana alam yang 80 persen mengakibatkan kemiskinan. Jangan sampai sungai dan got jadi pendek gara-gara ditutup bangunan,” ujarnya.
Khofifah berharap agar Pemkab Ponorogo dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) memiliki sinergi yang baik. Pemetaan sungai nasional dapat dikomunikasikan sejak dini. Sehingga dapat mengantisipasi bencana alam sejak dini. Dan tetap menjaga ekonomi masyarakat berjalan baik.
“Dulu kami di Pemprov menyepelekan. Banyak area sungai yang tengahnya jadi delta dan kebun pisang. Tapi sekarang tidak. Karena meskipun sungai sudah terverifikasi dan got terverifikasi,” tandasnya. (Ger)
