Gubernur Minta Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Singkron dalam Pelaksanaan PSBB

Surabaya – Dalam masa sosialisasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pada ketiga daerah tersebut melakukan singkronisasi, keselarasan, dan keterpaduan. Hal itu dianggap sangat penting untuk menentukan efektivitas pelaksanaan PSBB.

Khofifah mencontohkan bentuk singkronisasi, keselaran, dan keterpaduan ini dalam aturan dan penerapan sanksi. Dia mencontohkan jika satu daerah menerapkan jam malam, maka dua daerah lainnya juga diminta untuk menerapkan jam malam. Demikian juga jika salah satu daerah melarang ojol untuk membawa penumpang, maka dua daerah lain juga harus memberlakukan peraturan yang sama.

“Karena tiga daerah ini sebetulnya memiliki konektivitas dan mobilitas yang tidak bisa dipisahkan, meskipun secara administratif memang berbeda. Oleh karena itu sinkronisasi dan keselarasan, keterpaduan dari 3 daerah ini menjadi sangat menentukan efektivitas pelaksanaan PSBB di daerah ini,” tandas Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (26/4/2020) petang.

Dia menandaskan beberapa hal yang kaitannya dengan PSBB maka akan dilakukan pembatasan diataranya untuk ruang liburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum yang dilaksanakan dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak orang. Kemudian juga ada pembatasan kegiatan sosial dan budaya. Selanjutnya adalah pembatasan moda transportasi dan pembatasan kegiatan lainnya kecuali yang terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Baca Juga :  Marak Gangster, Surabaya Pasang Kamera Face Recognition

Orang nomer satu di Jawa Timur ini menandaskan bahwa PSBB merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk bisa mencegah penularan dari penyakit covid-19. PSBB juga bertujuan untuk menurunkan jumlah konfirmasi positif covid-19, kemudian penurunan jumlah PDP, berlanjut ke ODP dan sampai pada OTG.

“Saya ingin menyampaikan bahwa hari ini di Jawa Timur tercatat 785 yang sudah terkonfirmasi positif. Dari 785 ini, saat ini yang masih dirawat adalah 557. Di Surabaya yang terkonfirmasi positif 367, kemudian di Sidoarjo yang terkonfirmasi positif adalah 10, kemudian di Gresik yang terkonsentrasi positif ada 22,” tandasnya.

Dia juga mengaskan bahwa penerapan PSBB di tiga daerah tersebut akan berbeda. Untuk PSBB di Surabaya akan dilakukan secara full PSBB, kemudian Sidoarjo juga full PSBB dan di Gresik parsial PSBB.

Perjuangan untuk perang terhadap covid-19 ternyata tidak hanya sebatas pada check poin saja, mereka memiliki konektivitas langsung sampai hampir borderless. Titik-titik itulah yang ternyata juga yang terkonfirmasi positif. “Sekali lagi, kami ingin menyampaikan kepada kita semua dari posisi 785 yang terkonfirmasi positif, 557 yang saat ini sedang dirawat. PDP nya ada 2.681 dari 2681 PDP di Surabaya 1004, di Sidoarjo172,” tandasnya. (ufi)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini