Inspiratif! Pemuda Asal Madiun Ini Raup Puluhan Juta dari Membuat Game

MADIUN (Lenteratoday) – Pemuda asal Kota Madiun ini mampu menghasilkan puluhan juta setiap bulan dari membuat game. Berawal dari hobi bermain game ketika masih duduk di bangku SMA. Dennis Yefta Patriawan (26) memilih mengambil jurusan game teknologi di Politeknik Elektronika Negeri.

Dennis mengatakan bahwa sejak awal masuk kuliah sudah diajari membuat game. Namun untuk mulai menjual game dimulai di semester V. Game yang dia buat beragam, mulai dari game klasik, game aksi dan game petualangan.

“Menurut saya membuat game mudah sih, tergantung permintaan klien. Kalau yang sulit itu game adventure. Bukan sulit membuatnya tapi sulit story-nya (ceritanya),” jelasnya kepada reporter Lenteratoday, Rabu (28/10/2020).

Pemuda yang juga bekerja sebagai programer di Angkasa Pura II tersebut mengatakan bahwa penawaran dilakukan ke teman terdekat. Namun lambat laun, dia kebanjiran permintaan dari relasi yang juga terus bertambah. Dennis menceritakan game yang baru selesai dia buat adalah permintaan dari PT Sampoerna. Dia diminta membuat game dengan tema “Quis” dimana nantinya pemain akan mendapatkan hadiah dari game tersebut.

“Game terakhir yang saya buat itu permintaan dari PT. Sampoerna. Itu game quis untuk iklan produknya Sampoerna,” ujarnya.

Baca Juga :  Dinding Sungai Ambrol, Perbaikan Menunggu Anggaran 2021

Dia memberikan harga game sesuai dengan permintaan dari klien. Tergantung dengan tingkat kesulitan dan besarnya game. Harga yang dia tawarkan mulai dari Rp. 2 Juta hingga Rp. 10 Juta. Selama sebulan, dari hasil membuat game tersebut, dia mampu mendapatkan paling sedikit Rp. 10 Juta.

Dennis juga menjelaskan bahwa dalam membuat game tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun yang membutuhkan waktu adalah proses uji coba game tersebut. Biasanya untuk game klasik, dia mampu menyelesaikan dalam waktu 2 hari. Sedangkan untuk uji coba game dibutuhkan waktu 4-5 hari. Hal tersebut dia lakukan untuk menghindari adanya eror pada game.

“Testing lebih lama. Seminggu pembuatan. Tapi 4-5 hari testing. Kita memperdiksi trouble-nya (masalahnya) dimana. Dari sisi tampilan menu, dari sisi sistemnya apakah berjalan lancar. Selama ini waktu dikirim ke klien gak ada problem,” kata Dennis.

Untuk saat ini, dia mengaku membuat game hanya sebagai sambilan karena tetap memprioritaskan Angkasa Pura II. Kedepannya, dia akan membentuk tim sehingga pesanan game dapat dikerjakan lebih cepat lagi. (Ger)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini