MALANG, (Lenteratoay) – Dewasa ini pemikiran kelompok muda semakin beragam. Tak sedikit yang mulai mempertanyakan perihal kesetaraan dalam lingkup agama. Pemikiran kritis kian berkembang, semangat untuk mengasah kemanusiaan kian diminati kalangan muda Islam.
Nur Rofiāah, salah satu tokoh agama, kini menjadi sosok paling banyak dibicarakan di sosial media. Ini karena ia sebagai ulama perempuan yang giat menyuarakan kesetaraan di lingkup agama Islam. Menurutnya, agama sebagai sumber dari kemanusiaan. Mempertajam kemanusiaan, berarti mempergunakan agama sebagai pisau perubahan.
Dalam kesempatan wawancara bersama lentera, Nur Rofiāah menjelaskan kesadaran kemanusiaan adalah tujuan ia terus bergerak menyuarakan non diskriminasi kepada siapapun, khususnya perempuan.
āPerempuan rentan mengalami stigmatisasi, marjinalisasi, subordinasi, kekerasan dan lain sebagainya sebagai perempuan. laki-laki gak ngalamin, kalau laki-laki gak ngalamin maka ndak tau itu sakitnya kayak apa, distigma dimarjinalkan karena menjadi perempuan, di subordinasi karena menjadi perempuan, dan mengalami kekerasan hanya karena dia perempuan , karena laki-laki kan laki-laki, mungkin laki-laki mengalami itu tapi bukan sebagai perempuan,ā jelasnya disela kesibukan.
āKalau sebagian perempuan itu ada hubungannya dengan pengalaman biologis khas itu, karena penting ini membangun kesadaran kemanusiaan bahwa laki-laki itu bukan subjek penuh, pengalaman masing-masing itu harus diakui secara utuh. Jangan salah satu pihak dalam hal ini laki-laki ya, menjadi standar kemanusiaannya perempuan, sehingga pengalaman kemanusiaan khas perempuan dan kerentanan sosial khas perempuan jadi hilang,ā sambungnya menjelaskan.
Melihat ketimpangan yang cukup signifikan, ia kemudian menggagas kelas kajian yang bisa diikuti secara berseri. Kajian Gender Islam (KGI) ia bentuk untuk meneruskan kesadaran kemanusiaan. Jamaahnya terdiri dari anak-anak muda yang beragam.
āKesadaran kemanusiaan penuh, hal ini yang ingin dibangun oleh ngaji KGI, kira-kira begitu,ā terus penulis āKajian tentang Hukum dan Penghukuman dalam Islam: Konsep Ideal Hudud dan Praktiknyaā itu. KGI bisa diakses melalui sosial media yang ia miliki, calon jamaah bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti kajian berseri tiap hari Jumāat malam.(ree)