Pasuruan – Banjir akibat luapan kali Welang Pasuruan terus menjadi masalah setiap tahun. Kondisi ini menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Jatim dengan melakukan monitoring tahap perencanaan dan penyelesaian banjir tersebut, sehingga akhir 2020 nanti sudah tidak terjadi banjir lagi.
Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto mengatakan bahwa banjir akibat luapan kali Welang ini sudah menjadi rutinitas tahunan. Akibatnya, air menggenangi rumah penduduk sekitar dan juga menghambat arus lalu lintas Surabaya- Pasuruan.
“Harapannya di akhir tahun 2020 banjir yang menjadi rutinitas di sepanjang kali Welang khususnya terputusnya jalan nasional bisa terselesaikan,” kata Kuswanto saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi kali Welang Pasuruan, Selasa (3/3/2020).

Politisi Partai Demokrat ini menandaskan bahwa target dalam waktu dekat ini adalah melakukan normalisasi kedalaman aliran sungai daerah hilir Kali Welang. Selain itu juga akan melakukan pembuatan tanggul beton sepanjang 4 km di titik-titik rawan. “Selain itu juga dilakukan pembuatan 7 pintu air supaya daya tampung sungai bertambah dan debit air dari sungai kecil yang bermuara di Kali Welang berkurang serta peninggian tanggul dapat mengurangi luapan air sungai,” beber Kuswanto.
Dia menandaskan bahwa saat ini proses pekerjaan baru di tahap penyelesaian administrasi dan pelelangan. Dengan demikian, pengerjaan fisik akan dimulai bulan Mei 2020 dan selesai di penghujung tahun 2020.
Disatu sisi, Kuswanto yang turun ke lapangan bersama Dinas PU Sumber Daya Air Pemprov Jatim menunjukkan bahwa ada keseriusan baik dari eksekutif maupun legislatif dalam menangani masalah tersebut. Dengan demikian tidak ada lagi anggapan bahwa pemerintah membiarkan dan menganggap lumrah kondisi tersebut.
“Dari peninjauan lapangan ini kita bisa merumuskan dan mendapatkan kapastian penyelesaian dan penanggulangan banjir yang sudah menjadi rutinitas tahunan warga di sekitar Kali Welang Pasuruan,” kata politisi asli Banyuwangi ini. (ufi)