Kota Madiun Deflasi 0,04 % Pada Juli 2020

Madiun – Kota Madiun tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04 % berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun. Hal tersebut disebabkan komoditas kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga disertai angka penjualan selama Juli 2020.

Kepala BPS Kota Madiun, Umar Sjaifuddin mengatakan bahwa stock kebutuhan pokok dipasaran melimpah, namun daya beli masyarakat menurun sejak awal pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan kebutuhkan pokok harga, diantaranya terjadi pada bawang putih, bawang merah, beras, daging ayam ras, dan gula pasir.

“Stok bahan kebutuhan pokok di pasaran cukup banyak. Namun penurunan daya beli masyarakat sudah turun sejak pendemi dimulai sehingga terjadi deflasi,” tuturnya.

Dia memaparkan bahwa tembakau, kelompok makanan, dan minuman menjadi penyumbang deflasi tertinggi sebesar 0,2172 %. Hal tersebut bukanlah satu-satunya yang menjadi penyumbang deflasi, karena kelompok jasa keuangan, informasi dan komunikasi juga menyumbang angka deflasi sebesar 0,0187 %.

Deflasi tidak hanya terjadi di Kota Madiun. Secara nasional, deflasi Juli 2020 sebesar 0,10 % sedangkan untuk Jawa Timur sebesar 0,29 %.

Baca Juga :  Petugas Gabungan Razia Tempat Nongkrong dan Bubarkan Kerumunan Massa

Hal serupa dijelaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Madiun (Disperindag), Gaguk Haryono, yakni saat ini barang-barang sedang turun harga dikarenakan angka permintaan lebih kecil daripada stock yang tersedia.

“Bertepatan sekali dengan pas panen raya, sedangkan orang yang punya hajat jarang, restoran juga masih banyak yang membatasi penjualan karena omzetnya yang menurun. Hal tersebut sudah pasti berdampak kepada komoditas,” jelas Gaguk.

Lebih lanjut Gaguk mengatakan bahwa dirinya rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diperta) terkait pengendalian harga produk-produk pertanian agar tetap stabil.

“Tetap dikendalikan, agar harganya misalnya turun tetapi tidak sampai terjun. Kami dengan Dinas Pertanian berupaya, mungkin dari Dinas Pertanian ada teknis-teknis tertentu terkait pengelolaan hasil panen, itu kan ada disana, jadi pomo ben awet pie carane,” pungkasnya. (Ger)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini