KEDIRI (Lenteratoday) – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), meminta supaya dilakukan optimalisasi pemanfaatan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM supaya tidak terbatas sebagai tempat pelatihan. Setidaknya Garasi dijadikan wadah memfasilitasi usaha mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan.
Mas Dhito melihat selama ini rumah inkubasi yang sudah ada kadang terlihat ramai, kadang sepi. “Cara memaksimalkan harus ada lapak-lapak yang disediakan untuk pedagang, UMKM kita di gerai inkubasi yang ada di Kabupaten Kediri,” pesan Mas Dhito.
Dalam kepemimpinan, sejak 2021 Mas Dhito, telah mendirikan Garasi UMKM di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Papar, Pare, dan Grogol. Terkait dengan keberadaan Garasi UMKM ini, Mas Dhito, meminta supaya keberadaan Garasi UMKM mampu dimaksimalkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri, Mamiek Amiyati, mengakui selama ini keberadaan Garasi UMKM masih sebatas sebagai tempat pelatihan. Diantaranya termasuk penguatan kualitas produk, kemasan, SDM, manajemen usaha dan keuangan.
“Memang kita belum bisa benar-benar optimal, tapi kita ada pilot project untuk yang di Pare kita buatkan lapak-lapak. Nanti kita jadikan tempat kuliner untuk teman-teman UMKM di Pare,” katanya dalam penyampaian program kegiatan 2022 kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Jumat (9/12/2022).
Selain lapak untuk kuliner, selanjutnya pihaknya juga menyiapkan pusat oleh -oleh produk dari UMKM terutama di daerah sekitar. Adapun pengelolaan dilakukan pelaku UMKM berdaya. “Kita arahkan untuk UMKM yang beranggotakan mayoritas anak muda, karena kalau anak muda biasanya mereka lebih kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Langkah yang dilakukan Dinas Kopusmik itu sebagai upaya untuk menindaklanjuti dorongan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana supaya mampu mengangkat para pelaku usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi