NGANJUK (Lenteratoday) – Pedagang dan pengunjung pasar Sukomoro, Nganjuk, dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Orang nomer satu di Pemprov Jatim ini ingin memastikan bahwa geliat ekonomi sudah mulai bangkit lagi, khusus untuk harga bawang merah.
Dalam kunjungan secara mendadak di pasar khusus bawang merah itu, Gubernur Khofifah mengetahui jika harga bawang merah mulai naik. Hal ini berseiring dengan peningkatan level PPKM, di mana daerah di Jatim sudah banyak yang masuk level satu.
“Banyak warung yang akan buka, sudah banyak (kabupaten/kota) yang level 1, 28 (kabupaten/kota) level 1 dan 10 (kabupaten/kota) level 2. Jadi, kalau kemarin karena banyak warung yang tutup atau buka tapi jam 8 sudah tutup, jadi pasti kebutuhan bawang merah turun. Nah, sekarang ketika sudah mulai level 1 sudah lebih banyak lagi (yang buka),” katanya, Rabu (29/9/21021).
Khofifah melihat adanya tren pergerakan ekonomi dari warung-warung yang mulai buka lagi. Dengan pergerakan ini maka juga ada pergerakan pada para pelaku UMKM yang di dalamnya juga ada PKL-PKL. “Saya melihat kalau makin banyak yang buka bearti kebutuhkan bawang merah akan meningkat . Jadi, ini akan berseiring dengan pergerakan ekonomi di pasar-pasar indusk seperti di sini,” tandasnya.
Pergerakan ekonomi di pasar Sukomoro ini bisa dilihat dari kenaikan harga bawang merah yang menjadi komoditas utama. Harga bawang merah meningkat sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500 perkilogram. Dengan demikian saat ini ada dikisaran harga Rp 13.000 perkilogram hingga Rp 15.500 perkilogram.
“Ini yang masuk partai gede ini 15 setengah (Rp 15.500/kg). Yang tanggungan antara 13 (Rp 13 ribu/kg),” kata Suroso, salah satu pedagang bawang merah.
Dia mengatakan, adanya kenaikan ini menyusul menipisnya stok bawang merah, sementara kebutuhan dan permintaan bawang merah mengalami kenaikan.
Dalam kunjungan mendadak tersebut, Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri membagikan sembako pada para perdagang dan pengunjung. Gubernur juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pedagang, sehingga kehadirannya menjadi perhatian warga. (ufi)