Surabaya – Nelayan merupakan salah satu yang terdampak akan pandemi virus corona (Covid-19). Untuk itu, Pemprov Jatim akan mengucurkan bantuan ada 20.000 nelayan yang ada di kepulauan Madura.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar mengatakan bahwa pandemi virus corona ini menyebabkan melayan tidak mempunya penghasilan lagi, bahkan mereka malah merugi. Sebab untuk berangkat ke laut mereka membutuhkan modal, sedangkan hasil tangkapan dari laut tidak laku dijual.
“Bagaimana mau menjual ikan mereka, semua tutup dan sudah tidak membeli ikan lagi. Mau dijual ke Bali, Bali juga sudah tutup,” kata Polisi dari Partai Demorat ini saat ditemui di ruang kerjanya DPRD Jatim, Kamis (30/4/2020).
Dia menandaskan bahwa dalam sekali melayar, setidaknya nelayan akan mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar. Kemudian hasil yang kapan mereka sangat murah karena harganya jatuh. Ikan yang dulunya berharga puluhan bahkan ratusan ribu per kilo gramnya, kini cenderung tidak laku di jual.
Jelas kondisi ini sangat berpengaruh pada kehidupan mereka, sebab mereka tetap membutuhkan biaya hidup, seperti makan dan lainnya. Sementara mereka sudah tidak berpenghasilan lagi.
Untuk itu, Achmad Iskandar telah berkordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membantu para nelayan tersebut. Iskandar menandaskan, dari koordinasi tersebut gubernur akan mengeluakan bantuan pada 20.000 nelayan di kepulauan yang akan diberikan pada Sabtu (2/5/2020) besok.
Bantuan tersebut berbentuk bahan makanan dan juga uang tunai. “Bantuan bentuk sebako, ada beras, minyak dan juga mie instan. Namun juga ada uangnya Rp 200 ribu,” tandasnya.
Dia mengatakan bahwa bantuan tersebut tidak bersumber dari APBD, melainkan dari bantuan bantuan pihak lain yang diserahkan ke Pemprov Jatim untuk didistribusikan ke masyarakat terdampak. (ufi)
