KEDIRI (Lenteratoday) – Imigrasi Klas 2 NonTPI Kediri minta kepada lurah dan camat di wilayah Kabupaten Kediri, lebih mengenal karakteristik masyarakat mereka dan modus yang kerap terjadi sebagai antisipasi dini Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
Rilis Kantor Imigrasi Kediri menyebutkan hal itu menjadi pembahasan terkait keimigrasian di Pendopo Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Senin(30/9/2024). Kantor Imigrasi Kelas II NonTPI diundang pada kegiatan ini, menjadi salah satu narasumber dalam upaya mendukung pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang digagas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri.
Kepala Disnaker Kabupaten Kediri, Ibnu Imad berpesan terutama bagi perangkat desa di lingkungan Kecamatan Papar, agar memanfaatkan kesempatan ini dengan menggali informasi-informasi yang diperlukan terkait PMI (Pekerja Migran Indonesia) berikut prosedur yang benar, persyaratan, dan juga terkait kasus-kasus yang terjadi sebelumnya.
“Forum ini bisa dijadikan bahan pelajaran dan antisipasi ke depan, agar tidak menjadi korban TPPO. Hal ini dirasa penting karena perangkat desa merupakan lini pencegahan pertama bagi warga yang hendak mengajukan diri sebagai PMI,” ujar Ibnu Imad saat sambutan.
Sementara Kepala Sub Seksi Dokumen Perjalanan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kediri, Reyli Nuary R. P sebagai narasumber menyampaikan beberapa hal diantaranya terkait persyaratan permohonan paspor, dan menjelaskan beberapa hal yang sering terjadi sebagai modus bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk Perdagangan Orang.
Sebagai langkah antisipasi, diharapkan seluruh perangkat desa yang mengikuti sosialisasi ini bisa mengenal karakteristik masyarakatnya, modus yang sering terjadi, dan pada akhirnya bisa mengantisipasi TPPO lebih dini.
“Kantor Imigrasi Kediri berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai keimigrasian, serta berperan aktif dalam pencegahan TPPO. Kami akan mendukung penuh kegiatan seperti ini sebagai bagian program edukasi publik yang berkelanjutan”, ungkap Reyli.
Sementara Camat Papar, Andrea Rangga Primansya mengapresiasi acara sosialisasi di wilayah kerjanya, karena dinilai sangat bermanfaat untuk warganya agar lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan keluar negeri dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Reporter: Gatot Sunarko, Rls/Editor: Ais