MALANG, (Lenteratoday) – Peringati Hari Pramuka Nasional, Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) bekerjasama dengan Perhutani, melalui Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Wonorejo. Gandeng lintas sektor dalam perawatan hutan Gunung Wedon, organisasi penggerak inklusi ini juga bekerjasama dengan Pemerintah Desa Turirejo, Kec. Lawang, Kabupaten Malang untuk mengembangkan ekowisata inklusi dan pemberdayaan masyarakat di kawasan tersebut.
Pramuka juga ikut di dalamnya, bersama-sama melakukan perawatan dan pelestarian gunung yang akan dilaksanakan Sabtu, (14/8/2021) mendatang, bertepatan dengan Hari Pramuka Nasional. Dalam kegiatan ini ada beberapa agenda, salah satunya yakni penanaman bibit pohon buah, di lereng bukit berketinggian 660 mdpl tersebut.
“Satu siswa membawa satu pohon buah, ditambah Muspika dan Kwarran Lawang, jumlah tanaman kurang lebih 25 pohon,” jelas Pembina Pramuka SMAN 1 Lawang, Hari Siswanto.
Keterlibatan Pramuka dalam perawatan Gunung Wedon dimulai sejak Selasa 15 Juni 2021, bermula saat diselenggarakannya sarasehan Rintisan Bhumi Perkemahan Inklusi milik Linksos.
“Ada beberapa sisi gunung yang memerlukan penghijauan, di tahun 2021 ini kami mencanangkan tanam 1000 pohon di Gunung Wedon bersama lintas sektor,” ujar Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas.
Saat ini Difabel Pecinta Alam, atau Difpala, salah satu divisi Lingkungan Hidup LINKSOS, telah menanam sekitar 130 pohon donasi masyarakat, dan akan terus bertambah atas peran aktif warga. Meski begitu, giat ini masih terkendala dengan keterbatasan air.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama warga Kecamatan Lawang dan Pasuruan untuk percepatan penghijauan, perawatan dan pelestarian Gunung Wedon. Terlebih karena gunung tersebut memuat catatan sejarah masa silam, tepatnya kerajaan Majapahit,” ujar laki-laki yang akrab dipanggil Ken itu.
Raja Hayam Wuruk tercatat dalam kitab Negarakertagama, tulisan wartawan kuno Mpu Prapanca, mengunjungi sejumlah tempat penting di daerah Singosari tahun 1359 M. Dalam rangkaian perjalannya raja dan rombongannya bermalam di Wedhwa-wedan.
Berdasarkan sebuah studi literasi, lokasi penguasa Majapahit menginap tersebut diidentifikasi sebagai Gunung Wedon saat ini.(ree)