SURABAYA (Lenteratoday) – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar wayangan dengan lakon ‘Kresna Duta’. Menghadirkan dalang Ki Eko Kondho Prisdianto pagelaran di Parkir Timur kampus Untag Surabaya pada Sabtu (28/10/2023) malam berlangsung meriah.
Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95, sekaligus Dies Natalis Untag Surabaya ke-65 yang jatuh pada Agustus lalu.
Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM, CMA. CPA menjelaskan korelasi antara peringatan Sumpah Pemuda dengan gelaran wayang malam ini. Dikatakannya, awal mula wayangan adalah dari Walisongo, yang menceritakan tentang karakter manusia, seperti kisah Kresna Duta yang dimainkan pada wayangan kali ini.
“Jadi ada Kurawa orang jelek, ada Kresna orang baik, itu sifat manusia seperti itu. Lakon-lakon ini sebetulnya ini perilaku manusia,” ungkap Mulyanto.
Mulyanto juga menceritakan garis besar Kresna Duta, yaitu tentang Prabu Kresna yang melakukan misi sebagai duta pungkasan ke Negara Ngastina. Itu merupakan upaya Pandhawa untuk memperjuangkan hak-hak negara Ngastina yang merupakan negara bersih, dari kuasa Kurawa yang penuh congkak.
“Sehingga inilah duta yang notabene menegakkan keadilan, yaitu Kresna Duta,” jelasnya.
Menurutnya, filosofi tersebut ada kaitanya dengan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya anak-anak bangsa tahu tentang bagaimana sifat manusia, bagaimana perilaku manusia, sehingga malam ini Untag mengajak warga untuk akan “nguri-nguri budaya” atau melestarikan budaya bersama-sama.
“Mudah-mudahan bahwa generasi muda itu juga akan tetap nguri-nguri budaya. Jangan sampai meninggalkan budaya. Jangan sampai budaya ini diklaim oleh negara lain,” tegas Mulyanto.
Juga ada kaitannya dengan pesta demokrasi tahun depan. Mulyanto mengungkapkan, karena Untag Surabaya merupakan kampus merah putih yang didirikan oleh bapak bangsa Ir. Soekarno, tentu seluruh Civitas akan netral.
“Apalagi kita tahu bahwa pada saat sekarang hiruk pikuknya jadi rasa orang oportunis, rasa orang berpindah, ini tidak mencerminkan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia kembalikan kepada filosofi Kresna Duta. Yang berarti ketika sudah mendapat amanah, maka akan menjalankan amanah tersebut, bukan berpolitik.
“Harapan kita adalah Untag Surabaya ya kita amanah, mengemban di bidang pendidikan, kita tidak terintervensi oleh politik-politik tertentu,” tutupnya.
Acara ini akan berlangsung hingga esok dini hari. Tak hanya melestarikan budaya dengan melihat pagelaran wayang, namun Untag Surabaya juga menyediakan kupon undian dengan hadiah utama sepeda motor yang akan diundi di akhir acara.Â
Reporter : Jannatul Firdaus/ Editor: widyawati