MALANG (Lenteratoday) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang memproyeksikan ribuan wisatawan berkunjung selama momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, mengingatkan pelaku usaha untuk menjaga harga tetap rasional.
“Ribuan (tamu hotel), setidaknya kurang lebih sekitar 5 ribuan. Karena puncak liburan ada pemudik juga. Kalau kami lihat infonya bahwa tiket kereta yang menuju ke Malang sudah habis terjual. Kemudian pesawat juga begitu, sampai rencana pemerintah yang membuka beberapa ruas jalan tol secara gratis, itu juga berpengaruh,” ujar Agoes, dikonfirmasi melalui sambungan selular, Sabtu (14/12/2024).
Agoes menegaskan, PHRI Kota Malang akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan para anggotanya untuk memastikan harga tetap rasional dan pelayanan tetap maksimal. Menurutnya, dengan menerapkan harga yang tidak terlalu tinggi menjadi kunci untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan.
“Kalaupun ada tambahan misalnya harus dipertimbangkan agar tidak terlalu berlebihan. Misalnya menjual kamar dengan 4x lipat itu sudah tidak rasional dan kami akan menuai protes dari pengunjung. Kami saling memantau,” kata Agoes.
Lebih lanjut, dengan strategi tersebut pihaknya optimistis target okupansi yang diharapkan dapat lebih dari 80 persen tercapai. Sehingga efek domino yang positif bisa dinikmati berbagai sektor pariwisata hingga pelaku UMKM.
“Kami ingin semua sektor dapat menikmati hasil yang baik, termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang,” ungkapnya.
Dalam kesempatannya ini, Agoes juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pengelola destinasi wisata, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di kampung-kampung tematik Kota Malang untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman bagi wisatawan.
Hal ini, menurutnya, dapat mendorong wisatawan untuk kembali berkunjung di masa mendatang, sekaligus memperkuat posisi Kota Malang sebagai salah satu destinasi favorit selama liburan. “Kolaborasi ini penting, sehingga wisatawan yang berkunjung bisa terkesan, ada kenangan, suatu saat ingin kembali lagi,” pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati
