MALANG (Lenteratoday) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang akan mengevaluasi konsep Aquarium Megatank di Jalan Semeru, Kecamatan Klojen. Hal ini menyusul banyaknya pro dan kontra yang muncul sejak dilaunching pertengahan Januari 2024 lalu.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaya mengatakan, perubahan konsep aquarium di area Monumen Adipura Kencana ini menguat usai kejadian matinya beberapa ikan koi. Diketahui, ada pihak tak bertanggungjawab yang sengaja memasukkan ikan lele ke dalamnya.
“Beberapa pekan yang lalu kan ada persoalan sensitif menurut saya, di mana teman-teman DLH ini dicibir oleh warganet terkait upaya improvisasi yang telah dilakukan yakni pengadaan Aquarium Megatank di Jalan Semeru, pada sekitar pertengahan Januari 2024 ini,” ujar Rahman, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (13/4/2024).
Sebagai respons atas pro kontra yang muncul dari masyarakat, Rahman menyampaikan, pihaknya telah melakukan kajian mendalam bersama tenaga ahli aqua landscape terkait konsep Aquarium Megatank di Jalan Semeru ini.
Dalam waktu dekat, menurutnya konsep tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan. Salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan yakni mengganti jenis ikan yang dipelihara di dalam aquarium megatank tersebut, atau bahkan mengubah keseluruhan konsepnya.
“Jadi mungkin kalau umpanya dirasa ikan koi ini memang tidak bisa bertahan pada cuaca tertentu, terlebih kalau panas, nanti akan ada konsep tersendiri. Kami akan menentukan nanti (konsep) apa sebagai penggantinya,” jelasnya.
Sebelumnya, Rahman mengaku bahwa perawatan aquarium beserta ikan koi di dalamnya, telah dipertimbangkan sejak awal perencanaan. Namun, respons dari masyarakat membuat DLH Kota Malang memutuskan untuk melakukan evaluasi mendalam.
Menurut Rahman, rencana konsep baru akan diputuskan setelah masa cuti bersama Lebaran 2024, untuk memastikan bahwa konsep tersebut dapat diterima dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Malang. “Namun, ini sekali lagi akan menjadi evaluasi kami. Mungkin nanti habis lebaran akan kami matangkan konsepnya seperti apa,” tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu/.Editor: widyawati