California – Rekor suhu udara terpanas di muka bumi dalam kurun waktu setengah abad terakhir terjadi di daerah Taman Nasional Death Valley di Gurun Mojave, California, Amerika Serikat, yang mencapai 54,4 Celsius.
Suhu udara ini tercatat di Taman Nasional Death Valley, yang membentang di California dan Nevada. Dikatakan, berpotensi terus naik dan menjadi suhu tertinggi bumi sejak 1913.Panas itu diklaim sebagai suhu udara tertinggi sepanjang sejarah.
Tapi untuk menyebut suhu udara itu sebagai suhu udara tertinggi di bumi, Layanan Cuaca Nasional sedang mengonfirmasinya. Sebab, sejumlah sumber menyebut Taman Nasional Death Valley pernah mencatatkan suhu lebih tinggi, yakni pada 56,6 derajat celcius namun itu terjadi sudah lebih dari 100 tahun lalu. Selain itu, datanya simpang siur.

Setelah mencatatkan suhu udara mencapai 54,4 derajat celcius, pada Minggu (16/8), sehari kemudian pada hari Senin (17/8), suhu udara di Taman Nasional Death Valley turun sedikit menjadi sekitar 53,8 derajat celcius.
Karena panas ekstrem itu, pemerintah setempat wanti-wanti kepada warga di kawasan Nevada, Arizona, dan Utah untuk membatasi kegiatan di luar rumah. Utamanya, pada pukul 05.00 hingga 08.00.
Ahli meteorologi CNN, Tyler Mauldin, menyebut hampir 60 juta orang di AS, dari Arizona hingga perbatasan AS-Kanada, mendapatkan peringatan panas ekstrem saat suhu udara tertinggi itu.
Panas ekstrem itu terjadi karena meningkatnya gelombang di pantai barat AS, dengan suhu diperkirakan akan naik setiap harinya pada pekan ini. Kondisi super panas tersebut telah menyebabkan dua hari pemadaman listrik di California, setelah pembangkit listrik tidak bisa berfungsi pada Sabtu, 15 Agustus.
“Ini panas yang paling menyengat yang menyinari wajah kami,” kata Brandi Stewart, yang bekerja di Taman Nasional Death Valley, seperti dilansir BBC, Selasa (18/8).
Stewart tinggal dan bekerja di Taman Nasional Death Valley selama lima tahun. Sepanjang bulan Agustus itu, yang rupanya mencatatkan suhu tertinggi bumi, dia menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan karena amat tidak nyaman berada di luar ruangan.
“Saat berjalan ke luar ruangan rasanya seperti muka kita ditampar dengan banyak sekali hairdryer (pengering rambut),” kata Stewart.”Kalian merasakan panas dan seolah berjalan menuju oven dan panasnya itu mengelilingi kita,” dia menambahkan.(bbc)
