Sambel Pecel ‘Mbak Ti’ Kota Kediri Tembus Mancanegara

KEDIRI (Lenteratoday) – Budi Handayani, salah satu warga Kota Kediri, pemilik Sambel Pecel ‘Mbak Ti’ mampu memproduksi sambel pecel hingga 2 ton per bulan. Pemasaran produk sambel pecel yang beralamat di Jalan Sumber Dasem, Kelurahan Betet, ini sudah merambah hingga Malaysia, Hongkong, bahkan Dubai, Uni Emirat Arab.

“Ekspor (sambel pecel) saya sudah masuk Malaysia dan Dubai yang sering, lewat eksportir. Untuk Hongkong juga pernah. Untuk lokal Indonesia, Pecel Mbak Ti telah memiliki agen di Kalimantan sejak 10 tahun lalu. Di Jawa ada di Wonosobo, Semarang, Jabodetabek dan sekitaran Karesidenan Kediri,” jelas Budi saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/5/2021) siang.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan untuk pasar lokal, “Sambel Pecel Mbak Ti” memiliki agen yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. Dia juga mengaku merasa sangat dibantu dan diberi kemudahan Pemkot Kediri, utamanya perihal perizinan.

“Sangat membantu sekali Pemkot Kediri, apalagi masalah perizinan, dimudahkan sekali. Mulai awal ngurus izin dari SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga) dan lain-lain, gak ada yang bayar sama sekali. Semua difasilitasi pemerintah semua,” ungkapnya.

Hal ini selaras dengan branding Kota Kediri The Service City yang dicanangkan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Sebagai kota jasa, Walikota Kediri memastikan kemudahan dan fasilitasi perizinan khususnya bagi UMKM. Hal tersebut dikarenakan, seiring tumbuh dan banyak diminatinya produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kota Kediri.

Baca Juga :  Wali Kota Abu Bakar Tekankan CPNS Kota Kediri Harus Ber-AKHLAK

Menindaklanjuti arahan Walikota, Disperdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) Kota Kediri secara konsisten dan berkesinambungan memberikan layanan fasilitas pengurusan hak merek secara gratis kepada masyarakat.

“Dalam kurun tujuh tahun terakhir secara konsisten memberikan bantuan fasilitasi pengurusan hak merek secara gratis, bagi pelaku UMKM. Itu penting untuk melakukan proteksi agar produk lokal kita tidak dipalsukan, oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Kadis Perdagin, Tanto Wijohari, saat dihubungi Jumat (28/5/2021) siang.

Untuk memfasilitasi para pelaku UMKM Kota Kediri yang memiliki potensi ekspor, Pemkot Kediri berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kota Kediri dan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) dan Bea Cukai Kediri.

“Kita terus mendorong produk UMKM kita untuk go international. Dari Disperdagin sendiri tahun ini akan menjalin kerjasama dengan Export Center Surabaya, unit kerja dibawah Kemendag (Kementerian Perdagangan),” terang Plt Sekdin, Tintawati. (gos)



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini