Semakin Bangkit, Wisatawan Lokal-Mancanegara Ramai Kunjungi Wisata Kampung Tematik Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) – Di tahun 2023 ini, wisata Kampung Tematik Kota Malang kembali menunjukan eksistensinya setelah 2 tahun redup akibat pandemi, hal tersebut diungkap oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi.

Isa menyampaikan, beberapa kampung tematik mampu menerima puluhan hingga ratusan kunjungan, baik dari pengunjung lokal maupun mancanegara di setiap harinya.

“Kampung yang semula kumuh menjadi kampung yang bersih, layak huni, layak dikunjungi, dan layak mengedukasi wisatawan lokal sampai mancanegara. Jadi kampung-kampung ini mulai tersohor lagi ke berbagai daerah di provinsi Indonesia sampai luar negeri,” ujar Isa, saat dikonfirmasi oleh awak media, Sabtu (25/2/2023).

Pria yang akrab dengan sapaan Ki Demang ini menyebutkan, rerata setiap harinya terdapat kurang lebih 50 turis mancanegara yang berkunjung ke Kampung Tematik di Kota Malang. Diantaranya ada yang berasal dari Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.

“Kampung Warna warni Jodipan dan Kampung Tridi, itu rata-rata tiap hari  wisatawan manca yang berkunjung kurang lebih 50 orang. Polanya ada yang backpaker sendirian, kelompok, bahkan rombongan. Sebagian besar selain dari Asia mereka berasal dari Eropa, Amerika dan Australia,” sebutnya

Ki Demang kemudian menambahkan, pada Jumat (24/2/2023) kemarin, Kampung Warna-warni Jodipan telah dikunjungi oleh puluhan wisatawan dari Negeri Jiran, Malaysia. Di waktu yang sama, dikatakannya bahwa Kampung Tridi juga menerima belasan tamu dari Thailand.

Tak hanya mampu menggaet turis mancanegara dengan keunikan yang disajikan pada Kampung Tematik tersebut. Ki Demang juga menuturkan bahwa dengan edukasi kebudayaan yang disuguhkan, beberapa wisatawan lokal juga ramai mengunjungi wisata Kampung Tematik, seperti Glintung Water Street, Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Tempe Sanan, Kampung Budaya Polowijen, hingga Kampung Kajoetangan Heritage.

Baca Juga :  Jadi Tuan Rumah FORDA I Jatim 2023, Kota Malang Siap Promosikan Potensi Wisata

“Seperti Glintung Water Street, disana pengunjung diajak edukasi ketahanan pangan dan lingkungan. Di Kampung Keramik Dinoyo, puluhan anak belajar membuat keramik. Di Kampung Tempe Sanan pengunjung di ajari produksi tempe. Juga di Kampung Heritage Kajoetangan, pengunjung yang biasa ramai di koridor kini masuk diajak melihat rumah-rumah lawas di dalam kampung,” urainya.

Lebih lanjut, pria yang juga diketahui sebagai penggagas Kampung Budaya Polowijen (KBP) ini menjelaskan, bahwasannya di KBP pengunjung akan disambut dengan beragam seni kebudayaan, mulai dari tari topeng, pameran topeng batik, hingga mainan tradisional khas Malang.

“Selain menikmati makanan khas wedang uwuh, dawet, cemilan pala pendem, dan sego berkat, pengunjung juga di ajak napak tilas ke Situs Ken Dedes,” cetusnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Edi Winaryo, menyampaikan apresiasinya atas adanya Kampung Tematik khususnya KBP ini.

“Salut Kota Malang cara membangkitkan seni budaya dan pemberdayaan masyarakat justru melalui kampung wisata. Dan sekali berkunjung dapat paket komplit,” ungkapnya.

Diakhir, Ki Demang kembali menekankan bahwa dengan mengusung edukasi seni budaya khas warga Kota Malang, hal tersebut dapat menjadi penggerak pariwisata sekaligus upaya pelestarian budaya di wisata Kampung Tematik Kota Malang. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini