Surabaya – Setelah diketahui adanya telur ayam yang mengandung racun dioksid, kini Pemprov Jawa Timur (Jatim) giliran meneliti kandungan tahu yang diproduksi menggunakan bahan bakar sampah plastik, di Tropodo, Sidoarjo.
Untuk penelitian ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah berkoodinasi dengan beberapa instansi terkait, diantaranya Kementerian Pertanian, BPOM, dan peneliti dari Universitas Airlangga (Unair). “Hari ini masih rapat lagi karena dari Balai Besar Kementerian Pertanian juga datang, mereka sangat komplit, dari Unair juga membantu proses untuk bisa melakukan identifikasi tahu yang diolah dengan pembakaran dari sampah plastik,” katanya ditemui usai Rapat Koordinasi penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Grand City, Surabaya, Jumat (22/11).
Ia manambahkan jika tim laboratorium dari Jakarta sudah datang dan sudah melakukan proses penelitian di laboratorium. Tim dari Jakarta diantaranya Kementerian Pertanian, BPOM bekerjasama dengan tim dari Unair, Dinas Peternakan dan Dinas Lingkungan hidup serta Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Sebelumnya, Khofifah meminta Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) membantu para produsen tahu di Tropodo, Sidarjo. Ia ingin PGN mengonversi bahan bakar sampah plastik menjadi bahan bakar minyak atau gas.
“Pertama adalah opsi mengonversi dari sampah plastik menjadi wood pellet. Kedua adalah CNG (compressed natural gas). Kemudian ketiga adalah dari pipa gas yang memungkinkan bisa diperpanjang punyanya PGN. Jadi city gas yang diperpanjang pipanya,” ujar Khofifah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (21/11). (Sur)