Singapura Segera Booster Anak Usia 5-11 Tahun, Ini Vaksin Covid-19 yang Digunakan

0
279
Ilustrasi petugas mengambil vaksin dosis ketiga atau vaksin booster (Kemenkes RI)

JAKARTA (Lenteratoday) -Kementerian Kesehatan Singapura mengabarkan, suntikan booster vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun akan diluncurkan dalam waktu sekitar 2 bulan.

Berbicara di Parlemen pada Senin (1/8/2022), Menteri Senior Negara untuk Kesehatan Janil Puthucheary mengakui bahwa dosis mRNA ketiga untuk kelompok anak-anak ini mungkin diperlukan di beberapa titik untuk menjaga tingkat perlindungan tetap tinggi.

“Saat ini, vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty Covid-19 tetap menjadi satu-satunya vaksin yang diizinkan untuk digunakan pada anak-anak berusia lima hingga 17 tahun di Singapura,” kata Dr Puthucheary dikutip dari ChannelNewsAsia.com, Selasa (2/8/2022).

“Anak-anak yang secara medis tidak memenuhi syarat untuk vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty Covid-19 dapat menerima vaksin Sinovac-CoronaVac di bawah program kesehatan masyarakat khusus, sementara vaksin Moderna untuk kelompok usia ini masih dalam evaluasi.”

Vaksinasi Balita

Sementara itu, Kemenkes sedang mempersiapkan untuk memulai vaksinasi untuk anak balita menjelang kuartal keempat tahun 2022, kata Dr Puthucheary.

Pihaknya menargetkan vaksinasi untuk anak-anak berusia enam bulan ke atas menjelang akhir tahun.

Anak-anak di bawah lima tahun saat ini merupakan kelompok terakhir yang belum terlindungi oleh vaksinasi.

“Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) sedang meninjau data yang dikirimkan oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna tentang vaksin Covid-19 untuk kelompok usia ini. Kami akan memberi pembaruan ketika penilaian kualitas, efektivitas, dan keamanan vaksin telah selesai,” kata Puthucheary.

Saat ini, anak-anak di bawah usia lima tahun tetap lebih rentan terhadap infeksi Covid-19 dan memiliki tingkat hasil parah yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar – tetapi ini mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, tambahnya.

Namun, insiden kasus Covid-19 tergolong berat tetap lebih rendah di antara anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa dan orangtua.

Dua anak kecil di Singapura baru-baru ini meninggal karena Covid-19. Seorang anak perempuan berusia empat tahun meninggal pada bulan Juli, sementara seorang anak laki-laki berusia satu setengah tahun meninggal pada bulan Juni.

Omicron BA4 dan Omicron BA5

Puthucheary mencatat, bahwa berdasarkan data lokal dan internasional, subvarian Omicron BA4 dan BA5 sejauh ini tidak memberi dampak parah pada anak-anak dibanding varian sebelumnya.

Anak-anak dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan diuji menggunakan Antigen Rapid Test (ART) atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Anak-anak di bawah tiga bulan dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anak yang lebih tua di bawah Program Pemulihan Rumah (HRP) ditinjau oleh dokter melalui telemedicine. Layanan ini tersedia sepanjang waktu.

“Rumah sakit terus memprioritaskan perawatan untuk anak-anak dengan kondisi medis yang mendesak, dan mereka yang membutuhkan observasi dan perawatan lebih lanjut akan dirawat. Depkes secara teratur meninjau dan memperbarui kriteria penyaringan dan peninjauan dengan masukan dari panel spesialis.” (*)

Sumber: Bisnis|Editor: Arifin BH

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini