SURABAYA (Lenteratoday) – Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menjadi skema yang ditetapkan dalam pendaftaran pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di tahun 2023. Terdapat sedikit perbedaan teknis seleksi dari skema pendaftaran sebelumnya.
“Pada prinsipnya, sistem pelaksanaan seleksi mahasiswa baru ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya,” kata Ismaini Zain, Koordinator Humas dan Promosi SNPMB saat melakukan sosialisasi di Auditorium Gedung Research Center ITS lantai 11, Selasa (6/12/2022).
Terdapat tiga jalur seleksi yang akan dibuka, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi Mandiri. Adapun kuota penerimaan pada masing-masing jalur yakni, jalur SNBP minimum 20%, SNBT minimum 40%, dan Mandiri maksimum 30%. Terkhusus untuk PTN Badan Hukum (PTN-BH), kuota SNBT ditetapkan minimum 30% dan seleksi mandiri maksimum 50%.
Lebih lanjut, Ismaini menyampaikan bahwa perbedaan yang cukup menonjol terdapat pada SNBP. Pada tahun 2023 ini, tes yang diujikan mencakup literasi dan logika dengan dua bahasa.
“Jenis tes literasi berbahasa Indonesia dan Inggris yang akan diujikan pada SNBT kali ini diajukan dengan harapan calon mahasiswa dapat menghadapi persoalan di kehidupan mendatang,” ucapnya.
Pada sosialisasi yang dihadiri oleh seluruh Guru Bimbingan dan Konseling (BK) se-Jawa Timur tersebut, ia juga mengingatkan sekolah untuk turut memperhatikan ketentuan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai persyaratan mendaftar SNBP dan SNBT. Khususnya, dalam hal batas waktu pengisian.
Berkaitan dengan kriteria siswa yang berhak mendapatkan kuota mendaftar SNBP, Ismaini memberikan kebebasan kepada pihak sekolah untuk menentukan. Hal tersebut lantaran sekolah dinilai lebih memahami peserta didiknya masing-masing.
“Untuk kriteria pemilihan siswa, kami tim pengelola memberikan kebebasan bagi masing-masing sekolah untuk menyeleksi siswanya,” tandasnya. (*)
Reporter: Azifa Azzahra | Editor: Widyawati