BONDOWOSO (Lenteratoday) – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) bakal menjadikan Stasiun Kereta Api Bondowoso sebagai lokasi wisata kuliner angkringan seperti di Yogyakarta.
Untuk diketahui, Stasiun Bondowoso dikonversi menjadi museum yang merupakan Museum Kereta Api dan Kereta Api Bondowoso. Peresmian diadakan pada tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan dengan ulang tahun ke-71 Indonesia oleh Bupati Bondowoso Amin Said Husni. Stasiun Bondowoso merupakan aset milik PT KAI Daerah Operasional (Daop) 9 Jember.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo menyampaikan, rencananya di Stasiun Kereta Api Bondowoso ini akan dibuat semacam wisata kuliner. “Nantinya disitu akan ada beberapa pedagang angkringan,” kata Sigit, Kamis (16/9/2021).
Dia menambahkan, wisata kuliner angkringan akan dipadularaskan dengan produk kopi lokal Bondowoso yang sudah mendunia. “Kuliner angkringan dan kopi Bondowoso sebagai Republik Kopi di Indonesia akan menjadi tempat kongkow asyik dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Sementara ini dimungkinkan ada 10 angkringan yang nanti bisa berjualan di sana. “Yang jelas kita membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk wisata kuliner ini. Di Bondowoso ada sekitar 32 ribu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dari jumlah itu nantinya Diskoperindag Bondowoso akan seleksi angkringan kuliner mana saja yang layak,” katanya.
Diketahui, Museum Kereta Api Bondowoso adalah museum kereta api pertama di Jawa Timur. Awalnya, museum ini merupakan Stasiun Bondowoso (Bo) yang dibangun pada tahun 1893 dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1897 oleh Staatssporwegen (SS).
Peresmian tersebut bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Jember-Kalisat-Bondowoso-Panarukan. Jalur tersebut merupakan kelanjutan dari pembangunan perkeretaapian yang ada yaitu jalur Bangil-Pasuruan-Probolinggo yang beroperasi pada tahun 1884. (mok)
