Strategi Tekan Corona Pakar Sarankan, Aktivitas Warga Dibagi Dua Waktu

Surabaya – Menurut Research Profesor LIPI/Puskesmas Universitas Bhayangkara Jakarta, Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, salah satu strategi penurunan angka covid-19 yakni menyarankan supaya aktivitas warga dlibagi menjadi dua waktu.

Hal tersebut disampaikan Hermawan saat menjadi pembicara di acara yang digelar oleh Polda Jawa Timur, dengan tajuk ‘Ekspos Hasil Survei Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Jatim’, di Balai Kota Surabaya pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Hermawan mengatakan, bahwa pembagian waktu beraktivitas warga dapat menekan angka penambahan pasien Covid-19 di Jatim setiap harinya. Sehingga, kerumunan orang tidak akan terjadi di pagi hari saja, seperti saat ini.

“Salah satu kunci, adalah penyebaran lokasi dan waktu aktivitas ekonominya. Kalau malam, orang yang nongkrong kan sedikit, (mereka) paginya pasti tidur, tidak menambah jumlah orang yang melakukan mobilitas fisik pada pagi hari,” kata Hermawan.

Di sisi lain, menurut Hermawan, hal tersebut juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi jumlah warga terdampak Covid-19 dari segi ekonomi. Karena aktivitas jual beli masih berlanjut hingga malam hari.

Baca Juga :  DPRD Palangka Raya Minta Peningkatan Pengawasan Prokes Selama Nataru

“Contoh tentang pelonggaran ekonomi, kalau dilakukan sembarangan, biayanya itu ada korban (krisis ekonomi) yang lebih banyak,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjur Hermawan, membagi aktivitas masyarakat dalam dua waktu tersebut merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Jadi salah satu strategi yang bisa dihasilkan adalah membagi waktu kerja, kantor saja kan (sekarang) dibagi, separuh masuk pagi separuh masuk siang,” ucapnya.

Namun, hal tersebut tentunya harus dilakukan dibawah kontrol pemerintah. Seperti, dilakukannya pendaftaran bagi tempat usaha yang ingin buka pada siang atau malam hari.

“Tapi hrus terkontrol, tinggal diatur jadwalnya, jadi orang yang cari makan kalau malam masih ada yang buka, Saya kira kurang beresiko, dibandingkan menumpuk sekaligus di mall, atau di pasar saat siang, ramai gitu,” tutup Hermawan. (Ard).

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini