Surabaya Zona Oranye, Masyarakat Harus Tetap Disiplin

Surabaya – Polda Jatim menggelar awarding Kampung Tangguh Semeru Ekspos hasil survei pencegahan dan pengendalian COVID-19 Jatim di Balai Kota Surabaya. Dalam acara itu, Surabaya dinyatakan sudah zona oranye Covid-19.

Para pakar kesehatan menegaskan bahwa saat ini Kota Surabaya sudah berstatus zona oranye. Namun, mereka mengimbau agar masyarakat tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo mengatakan, setelah lama berada di zona merah, sekarang status Surabaya telah menjadi zona oranye. Perubahan status itu disampaikan Windhu dalam acara yang digelar Polda Jawa Timur, dengan tajuk ‘Ekspos Hasil Survei Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Jatim’ di Balai Kota Surabaya, pada Rabu 12 Agustus 2020 pukul 19.00-23.00 WIB.

“Surabaya sudah turun dari merah ke oranye. Satu minggu Surabaya sudah oranye, tapi masih jauh sama hijau. Tapi bagus sudah oranye,” kata Windhu, disela-sela perbincangan.

Pernyataan pakar tersebut rupanya didukung oleh Research Profesor LIPI/Puskesmas Universitas Bhayangkara Jakarta, Prof (Ris) Hermawan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpunnya, Surabaya memang sudah layak menjadi zona oranye.

Baca Juga :  Pembukaan Piala Dunia U-17 di Surabaya Jadi Catatan Sejarah

“Kami ambil data dari data statistik resmi pusat dan daerah. (Datanya) dari tim satgas itu, kita tidak melakukan survei untuk itu. Ada parameter yang sangat rinci, (meliputi) jumlah korban, jumlah terpapar,” kata Hermawan.

Meski demikian, Hermawan mengingatkan, agar masyarakat tidak terlena dengan status tersebut. Sebab, data yang ada saat ini dapat berubah tergantung kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.

“Sekali lagi (status oranye) ini potret sesaat, besok belum tentu sama hasilnya, bisa merah lagi, bisa hitam, sama seperti DKI Jakarta sekarang (statusnya zona) hitam,” jelasnya.

Dalam pemaparan tersebut, hadir pula Regional Economist Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Nuzul Achjar dan Lecturer Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, Dr Ayodya Heristyorini. Para pakar kesehatan dan ekonomi tersebut memaparkan hasil survei yang dilakukan beberapa bulan terakhir, guna menghadapi pandemi Covid-19 di Jawa Timur. (Ard)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini