JAKARTA (Lenteratoday)- Deretan tender bernilai fantastis para wakil rakyat terus mendapat sorotan. Terbaru, DPR RI menganggarkan Rp 955 juta untuk mencetak kalender. Anggaran berasal dari APBN 2022.Dilihat dari situs LPSE DPR RI, Sabtu (27/8/2022), tender itu diberi nama ‘Pencetakan Kalender DPR RI’ dengan kode tender 739087.
Tender dibuat pada 23 Agustus 2022 dengan tahapan saat ini pengumuman pascakualifikasi. Tender berada pada satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR RI.”Tahun anggaran APBN 2022. Nilai pagu paket Rp 955.737.000 (Rp 955 juta). Nilai HPS paket Rp 901.875.000 (Rp 901 juta),” demikian tertulis dalam situs LPSE DPR.
Kontrak tersebut berjenis lumsum. Lokasi pekerjaan berada di gedung DPR RI, Jakarta. Situs tersebut tak menjelaskan detail kalender yang dicetak untuk tahun berapa dan ada berapa banyak yang akan dicetak.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) pun meminta proyek pengadaan kalender senilai Rp 955 juta oleh DPR RI menggunakan dana APBN dihentikan. Formappi menilai proyek pembuatan kalender tidak perlu memakan banyak biaya dan cukup dibuat sederhana.
“Proyek kalender ini harus dihentikan atau dikurangi anggarannya. DPR sesekali bisa mengadakan kalender sederhana sekaligus mau memperlihatkan kepedulian mereka kepada rakyat,” kata peneliti Formappi Lucius Karus.
Menurut Lucius, proyek pengadaan kalender dengan nilai fantastis merupakan pemborosan. Dia menyebut, selain anggaran pengadaan proyek, DPR kerap mendapat fasilitas mewah sementara kondisi ekonomi saat ini sedang melambat.
Sebelum tender kalender, ada sejumlah tender lain di DPR yang juga jadi sorotan hingga dibatalkan.Mulai pengadaan gorden rumah jabatan anggota dan pengecatan dome Gedung Kura-kura.(*)

Reporter:hiski,rls | Editor:widyawati