Thorium, Energi Baru yang Potensi Jadi Sumber Pendapatan Negara

JAKARTA – Potensi thorium di Provinsi Bangka Belitung sangat besar. Tak sekadar menjadi alternatif energi nasional, tapi juga bisa jadi sumber pendapatan bagi negara. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI, Bambang DH.

Di hadapan Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu, Bambang DH mengingatkan tentang kepemilikan thorium yang menjadi kekayaan Indonesia.

“Kita ini kan mengolah timah hingga menjadi pengekspor timah terbesar di dunia, jangan sampai potensi thorium yang ada terlewatkan. Thorium ini bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi nasional dan sumber pendapatan Negara”, ungkap Bambang DH dalam keterangan resminya, Selasa (19/11).

Bambang DH menyampaikan bahwa pada setiap pertambangan timah, thorium merupakan mineral yang acapkali menyatu di dalamnya. Maka seharusnya di pertambangan Timah yang ada di Provinsi Bangka Belitung (Babel) pasti memiliki thorium.

 “Thorium ini merupakan sumber energi yang lebih efisien untuk bahan energi nuklir dibandingkan uranium. Dengan potensi lima kali lebih banyak yang dimiliki Indonesia, harusnya peluang ini jangan sampai terlewatkan,” jelas Bambang DH.

Banyak data mengenai kisaran potensi thorium di Babel. Sebagai gambaran, berdasarkan data Distamben Babel yang mengutip hasil eksplorasi BATAN 2009, potensinya mencapai 133 ribu ton yang tersebar di Provinsi Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Hasil penelitan Batan 2009, sumber daya hipotek berdasarkan luas pelamparan aluvial di seluruh Babel, jumlah potensi thorium mencapai 120 ribu ton. Provinsi Bangka Belitung sendiri memiliki luas sekitar 16,5 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 1,5 juta orang.

 “Selain itu, berkaitan dengan timah, kita dengan status pengekspor timah terbesar di dunia harusnya bisa jadi penentu harga timah di dunia”, tambah mantan Walikota Surabaya Periode 2002-2005 dan 2005-2010 itu.

Pakar dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Matt Krause menambahkan, keunggulan thorium lainnya adalah lebih stabil dibanding uranium, hanya saja penggunaannya lebih sulit.

Thorium sendiri masih termasuk ke dalam unsur radioaktif alam seperti halnya uranium. Namun thorium tidak dapat berdiri sendiri sebagai sumber energi serta membutuhkan uranium 235 agar dapat dikonversi menjadi uranium 232 dan siap digunakan. Maka pengembangan thorium harus lebih dulu dimulai dengan pengembangan uranium.

Pemerintah sendiri ingin mengembangkan thorium untuk berbagai kepentingan, salah satunya pertahanan negara.(ist)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini