MALANG (Lenteratoday) – Hujan dengan intensitas sedang hingga berat yang mengguyur wilayah Kabupaten Malang, sepanjang Kamis (28/11/2024) kemarin, telah menyebabkan banjir di tiga kecamatan, yaitu Bantur, Sumbermanjing Wetan, dan Pagak
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Malang melaporkan, puluhan rumah warga tergenang air, sebuah jembatan penghubung antardesa mengalami kerusakan, dan beberapa ruas jalan longsor hingga menghambat akses lalu lintas.
“Banjir dilaporkan terjadi di Kampung Raas, Dusun Sukorejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumawe (Sumbermanjing Wetan) pada pukul 16.45 kemarin. Air sungai meluap dan sekitar 29 rumah warga tergenang dengan total 115 jiwa terdampak. Masjid Bahrul Laut, sebagai salah satu fasilitas umum, turut tergenang,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (29/11/2024).
Sadono menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya pada Jumat (29/11/2024) dini hari, menyebutkan beberapa rumah warga yang terdampak telah mulai dibersihkan dari lumpur ketika banjir telah.
Namun, menurutnya peralatan pembersihan masih sangat dibutuhkan untuk menormalisasi kondisi pemukiman warga. “Hingga laporan terakhir, pendataan dan koordinasi dengan berbagai pihak masih dilakukan untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Sementara itu, dii Kecamatan Bantur, banjir menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur. Selain 21 rumah warga yang tergenang air setinggi 50 sentimeter. Beberapa fasilitas umum, seperti halaman SMPN 1 Bantur, Kantor Kecamatan, serta pipa PDAM juga turut terdampak.
“Jalan Raya Bantur juga mengalami longsor sepanjang 7 meter, dengan kedalaman hingga 10 meter, sehingga akses kendaraan terganggu,” ungkap Sadono.
Kondisi terkini, sebagaimana dilaporkan Pusdalops BPBD pukul 22.40 WIB, sambungnya, menunjukkan banjir telah surut. Namun, sisa material lumpur setebal 10-15 cm masih menutupi jalan sepanjang 200-300 meter.
Sementara itu, di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Sadono menyebutkan banjir bahkan menyebabkan pondasi jembatan penghubung antara Dusun Balong dan Dusun Wotgalih tergerus air sepanjang 30-40 meter.
“Akibatnya, kendaraan tidak dapat melintas, dan warga harus memutar sejauh 4 kilometer melalui jalur alternatif. Upaya perbaikan jembatan sedang dikoordinasikan dengan dinas terkait,” paparnya.
Di sisi lain, banjir juga melanda Dusun Krajan, Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak. Dilaporkan, sebanyak 17 rumah warga dengan total 108 jiwa terdampak akibat luapan air sungai yang mencapai ketinggian setinggi pinggang orang dewasa. Selain menggenangi rumah, banjir juga memicu longsor di beberapa titik akses menuju desa tersebut.
“Hingga pukul 21.30 WIB, laporan menyebutkan sebagian besar air telah surut, dan beberapa titik longsor yang menghambat akses sudah mulai dibuka. Namun, pembersihan lumpur di pemukiman dan jalan raya masih berlangsung,” tegas Sadono. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi