Tiga Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Masih Buron

JAKARTA (Lenteratoday) – Kasus pengeroyokan Ade Armando di depan gedung DPR RI pada saat demonstrasi mahasiswa Senin (11/4/2022) kemarin, masih dalam penanganan pihak kepolisian. Polisi masih memburu tiga tersangka pengeroyokan yang masih buron. Mereka atas nama Abdul Latip, Ade Permana, dan Mr X atau pria yang sebelumnya diidentifikasi salah bernama Abdul Manaf.

“Iya nanti tim akan menggali lagi, kan dia pakai topi. Kami menyatakan Abdul Manaf yang kita tampilkan gambarnya itu adalah tidak terlibat, kita cari lagi yang terlibat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Kamis (14/4)

Polisi sebelumnya telah menangkap tiga tersangka pemukulan dan pengeroyokan Ade Armando.

Tersangka atas nama Muhamad Bagja dan Komarudin telah lebih dulu ditangkap di dua lokasi berbeda. Sedangkan tersangka Dhia Ul Haq diringkus di Pondok Pesantren Yayasan Almadad Serpong pada Rabu (13/4) dini hari kemarin.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, mulai terungkap motif yang melatarbelakangi Bagja dan Komarudin melakukan pemukulan kepada Ade.

“Bahwa Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di tempat kejadian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4).

Baca Juga :  Alami Pendarahan Otak Belakang, Ade Armando Bisa Jadi Harus Jalani Operasi

“Sementara Muhamad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban (Ade) di media sosial,” imbuhnya.

Sedangkan untuk motif dari Dhia masih belum terungkap. Kata Zulpan, proses pemeriksaan terhadap yang bersangkutan masih berlangsung.

Diketahui, berdasarkan identifikasi lewat face recognition, diduga ada enam orang yang terlihat dalam peristiwa pemukulan tersebut. Tiga nama lainnya yakni Abdul Manaf, Abdul Latip, serta Ade Purnama.

Zulpan mengungkapkan pihaknya telah menemukan keberadaan Abdul Manaf di daerah Karawang. Namun, setelah dimintai keterangan, ia dipastikan tak terlibat dalam aksi pemukulan terhadap Ade.

“Dan sudah kita lakukan pemeriksaan terhadap alibi Abdul Manaf dan orang di sekitarnya pada tanggal tersebut tanggal dan jam terjadinya pemukulan di depan DPR MPR RI itu Abdul Manaf berada di Karawang jadi dia tidak melakukan kegiatan itu,” tutur Zulpan.

Zulpan turut mengakui bahwa hasil face recognition tingkat akurasinya tidak mencapai 100 persen sesuai dengan Abdul Manaf.

“Karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen. Jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku,” katanya.

Reporter : Ashar, ist | Editor : Endang Pergiwati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini