Surabaya – Penyebaran virus corona yang semakin meresahkan masyarakat dunia menuntut peningkatan kewaspadaan pada semua kalangan. Bahkan Badan Kesehatan Dunia PBB World Health Organization (WHO) mendeklarasikan keadaan darurat internasional terkait virus corona. Virus yang juga disebut dengan 2019-nCov kini telah menyebar di 25 negara di dunia.
Dari sinilah, Universitas Airlangga mampu membuat alat pendeteksi virus corona. Alat ini cukup dibutuhkan karena sebagai langkah awal dalam mendeteksi adanya virus corona. Rektor UNAIR Prof. Nasih mengatakan alat ini merupakan hasil kerja sama dengan Kobe University berhasil membuat Reagen untuk memeriksa dan mendeteksi virus corona yang berasal dari Wuhan.
“Reagennya yaitu premier spesifik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang suspect atau terkonfirmasi virus corona Wuhan,” kata Prof Nasih.
Dia menyatakan penemuan ini sangat berguna dan membantu masyarakat luas dalam mendeteksi seosorang apakah berstatus positif dan negatifnya virus corona di Indonesia. “Masyarakat bisa memanfaatkan lembaga kami di LPT untuk mengidentifikasi ada tidaknya masyarakat yang terkena virus corona,” kata Prof Nasih.
Alat ini bekerja cukup efektif, karena tidak butuh waktu lama dalam mengidentifikasi virus tersebut, hanya beberapa jam saja dengan mendeteksi sampel dahak pasien yang dikeluarkan. Akurasi dalam mendeteksi terjangkitnya virus tersebut menacpai 99%. Di Indonesia hanya ada dua lembaga yang mempunyai reagen ini yakni di Unair dan Balitbang Kementerian Kesehatan. Dengan identifikasi tersebut diharapkan bisa menghasilkan riset yang benar-benar bisa mengatasi virus tersebut.
“Kita tidak berdoa agar virus itu ada, hanya upaya identifikasi. Dan kita tetap berharap hal itu benar-benar tidak ada di Indonesia,” tandasnya lagi.
Uniar juga menyiapkan tim ahli dari rsud dr soetomo, rsua, lpt dan beberapa pakar yang dikepalai oleh Prof. Soetjipto dr., M.S., Ph.D. Unair juga membuka peluang kerja sama seluas-luasnya. Jika ada universitas atau rumah sakit yang diduga terkena virus tersebut untuk bisa dibawa ke Unair dengan melalui proses identifikasi. (ufi)