BLITAR (Lenteratoday) – Dua nama banteng muda milenial kader PDI Perjuangan, didorong untuk maju pada Pilkada di Blitar Raya pada 2024 ini.
Kedua nama banteng muda milenial tersebut adalah M. Marhaendra Putra atau Dade Soekarno, cucu Proklamator Bung Karno. Putra dari Rachmawati Soekarnoputri, putri ketiga Presiden pertama RI, Soekarno.
Kemudian drg. Rahajeng Widyaswari, putri sulung politikus senior PDIP mendiang Tjahjo Kumolo.
Didorongnya dua nama banteng muda milenial PDIP tersebut untuk maju Pilkada di Blitar Raya pada 2024 ini, disampaikan Koordinator Relawan Tandur Gati Blitar, David Khumaini yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial bersama berbagai elemen masyarakat di Kabupaten dan Kota Blitar.
“PDIP harus belajar dan berani melakukan perubahan, jika melihat dinamika politik di Kabupaten dan Kota Blitar,” tutur David, Sabtu(4/5/2024).
Bukan tanpa alasan Gus David, sapaan akrab cucu Kiai Asmuni dari Tawangsari, Garum dan cicit Kiai Ghofur dari Nglegok ini, mengingatkan kembali pengalaman pahit kekalahan di kandang banteng julukan Kabupaten dan Kota Blitar pada Pilkada 2020 lalu.
“Dimana calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada Kabupaten Blitar tumbang, kemudian jelang Pilkada 2024 di Kota Blitar juga belum ada figur kader PDIP yang bisa menjamin kemenangannya. Jadi PDIP harus bangkit dan melakukan evaluasi untuk merebut kembali kejayaannya,” jelasnya.
Untuk meraih kembali kemenangan PDIP pada Pilkada 2024 ini, menurut Gus David merupakan tantangan besar bagi PDIP di Blitar Raya.
“Karena itu perlu adanya calon yang mumpuni, dari sisi leadership, elektoral dan financial serta tentunya mengutamakan kadernya (PDIP) sendiri. Agar tidak ada keraguan lagi, untuk melanjutkan perjuangan Bung Karno menjadi penyambung lidah rakyat,” tandas Gus David.
Alasan Gus David mendorong Dade Soekarno dan Mbak Ajeng panggilan Rahajeng Widyaswari, untuk maju Pilkada di Blitar Raya. Selain Dade trah Soekarno. Mbak Ajeng juga kader tulen PDIP, serta ingin melanjutkan perjuangan almarhum ayahnya Tjahjo Kumolo. Dimana sampai akhir hayatnya, dikenal sebagai politikus yang peduli pada kesejahteraan rakyatnya.
“Selain itu, maju nya dua banteng muda milenial PDIP ini akan bisa menarik pemilih di kalangan anak muda dan gen Z, yang saat ini memiliki jumlah suara terbanyak,” bebernya.
Ditanya komposisi untuk Dade dan Mbak Ajeng, apakah maju berpasangan calon Wali Kota – calon Wakil Wali Kota Blitar atau calon Bupati – calon Wakil Bupati Blitar.
“Soal itu bisa maju berpasangan, maupun maju terpisah menjadi calon Bupati Blitar dan calon Wali Kota Blitar. Tergantung keputusan partai, karena partai pasti punya pertimbangan untuk memutuskannya,” papar Gus David.
Dengan mengusung kader tulen PDIP maju dalam Pilkada 2024 di Blitar Raya, baik kabupaten maupun kota. Diungkapkan Gus David akan mengobarkan kembali semangat perjuangan dan nasionalisme Bung Karno untuk Blitar.
“Karena berbicara Blitar, tidak bisa lepas dari sosok Bung Karno. Selain disini (Blitar) ada makam beliau, juga ada rumah masa remaja Putra Sang Fajar (salah satu julukan Soekarno) yaitu Istana Gebang,” ungkapnya.
Ditambahkan Gus David Pilkada di Blitar Raya merupakan pertaruhan bergengsi bagi PDIP, karena selain partai yang dipimpin putri Bung Karno yaitu Megawati Soekarnoputri. Juga menyangkut marwah Sang Proklamator, untuk meneruskan cita-cita perjuangan Soekarno.
“Tapi siapa pun, baik Mas Dade dan Mbak Ajeng yang diusung PDIP pada Pilkada Blitar 2024 ini. Harus komitmen memperhatikan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Gati (bahasa Jawa artinya peduli/baik) pada rakyat Blitar, terutama pada warga miskin atau tidak mampu,” imbuhnya.
Seperti diketahui pada Pilkada di Kabupaten Blitar 2020 lalu, pasangan cabup dan cawabup Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang diusung PDIP dan koalisi 6 partai tumbang. Dikalahkan oleh pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso, yang diusung PKB, PAN dan PKS.
Reporter:Arief Sukaputra/Editor:Ais
