Dikawal Kesenian Bantengan, Massa Geruduk Balkot Malang Serukan Kesejahteraan Buruh

MALANG (Lenteratoday) – Pada peringatan Hari Buruh Internasional, ribuan massa dari berbagai elemen pekerja di Kota Malang berkumpul di depan Balai Kota menggelar aksi, menuntut hak-hak buruh. Aksi yang berjalan damai ini diramaikan dengan kesenian bantengan.

Sekretaris Jenderal Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Kota Malang, dalam orasinya menegaskan bahwa Hari Buruh bukanlah hari biasa bagi para pekerja.

“Bagi buruh, 1 Mei adalah hari sakral, hari di mana buruh menuntut kemenangannya, menuntut haknya,” ujarnya. Ia menambahkan, meskipun hari ini hanya sekitar 1.000 orang yang turun ke jalan, aksi-aksi serupa akan terus berlanjut dengan jumlah massa yang lebih besar di masa mendatang.

Selain tuntutan kesejahteraan dan hak-hak buruh, para demonstran juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada para buruh.

Dalam orasinya, perwakilan buruh di Kota Malang, Misdi, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap negara yang dinilai lebih berpihak kepada pengusaha. “Dari tahun ke tahun, pelanggaran demi pelanggaran semakin masif dilakukan oleh pengusaha yang ditopang oleh perangkat negara,” tegasnya.

Baca Juga :  Karni, Perempuan Paruh Baya di Balik Kelancaran Lalu lintas Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang

Misdi juga menyoroti pelanggaran normatif yang seharusnya tidak terjadi tetapi dianggap terus berlangsung, dengan pengusaha yang tidak segan-segan melanggar aturan karena adanya dukungan dari perangkat negara.

Terlebih menurutnya, sistem kerja kontrak atau outsourcing semakin merebak di berbagai sektor industri yang membawa sejumlah dampak negatif yang dirasakan langsung oleh buruh. Ketidakpastian pekerjaan, gaji lebih rendah, dan kurangnya hak serta manfaat menjadi beberapa kerugian utama yang dihadapi oleh pekerja kontrak.

Di bawah sistem ini, menurutnya para pekerja tidak memiliki jaminan pekerjaan jangka panjang, seringkali dengan kontrak yang dapat berakhir sewaktu-waktu. “Karena sampai hari ini juga, negara belum pernah melindungi hak-hak buruh. Belum pernah memperjuangkan kesejahteraan buruh,” seru Misdi.

Misdi menyerukan kepada seluruh buruh untuk tetap bersatu dan berjuang demi hak-hak mereka. Aksi ini diharapkan menjadi awal dari perjuangan panjang untuk mencapai keadilan bagi para pekerja di Indonesia, khususnya di Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini