Hari ke 2 Pelaksanaan UTBK, Kehadiran Peserta di UB Mencapai 95 Persen

MALANG (Lenteratoday) – Memasuki hari kedua, tingkat kehadiran peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB) mencapai lebih dari 95 persen. Dari 20.775 peserta yang dijadwalkan mengikuti UTBK selama seminggu, tercatat hanya sebagian kecil yang tidak hadir.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., mengatakan, di sesi ketiga UTBK pada Kamis (2/5/2024) pagi ini tercatat kehadiran peserta sebesar 95,97 persen, dengan 63 peserta yang tidak hadir. Ketidakhadiran ini, menurut Prof. Imam, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti urusan pribadi, sakit, atau keperluan lain.

“Selama ini hal itu gak bisa dideteksi langsung. Tapi angka itu sudah sangat bagus menurut saya,” ujar Prof. Imam dalam konferensi pers bersama awak media, Kamis (2/5/2024).

Sedangkan pada sesi pertama dan kedua (30/4/2024) kemarin, tingkat kehadiran peserta menurutnya sedikit lebih tinggi, dengan 96,42 persen jumlah peserta yang hadir. Dalam dua sesi tersebut, Prof. Imam menyebutkan ada 113 peserta yang tidak hadir. Meskipun tingkat kehadiran pada sesi ketiga sedikit menurun, panitia tetap optimis bahwa pelaksanaan UTBK di UB akan berjalan lancar hingga akhir.

Lebih lanjut, Prof. Imam menyampaikan, panitia UTBK di UB telah memberikan toleransi keterlambatan hingga 30 menit sejak kedatangan di ruang tunggu yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar peserta betul-betul siap mengikuti ujian.

Panitia juga memastikan keamanan dan ketertiban dengan melakukan pemeriksaan ketat pada setiap peserta yang masuk, termasuk penggunaan metal detector. “Kita juga sudah menyiapkan sebanyak 1.580 komputer dengan jumlah cadangan komputer sebanyak 280 unit,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D, Med.Sc, menyatakan kepuasannya terhadap pelaksanaan UTBK di UB. “Sejak 30 April, semuanya berjalan baik dan lancar. Semua peserta diperiksa dengan metal detector dan hasilnya clear. Semua mengerjakan ujian dengan jujur,” ujarnya.

Prof. Widodo berharap, ujian ini akan menghasilkan calon mahasiswa baru (camaba) yang tidak hanya memiliki kualitas akademik yang baik, tetapi juga kepribadian yang positif. “Harapannya, kita bisa mendidik mereka dengan baik di perguruan tinggi untuk menjadi calon pemimpin Indonesia di masa depan,” tambahnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini