Hati-hati Visa Palsu! KJRI Benarkan 50 Jamaah Umrah Ditolak Masuk Saudi

JAKARTA (Lenteratoday)- Saat ini ibadah umrah ke Arab Saudi bisa menggunakan visa wisata maupun kunjungan. Namun perlu diperhatikan, visa yang digunakan harus tetap asli dan terdaftar, bukan palsu.

Sebab, ada sejumlah kasus jamaah umrah ditolak masuk Arab Saudi karena menggunakan visa wisata atau kunjungan. Ternyata setelah ditelusuri, visa tersebut palsu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Konjen Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Yusron Ambary.”Betul, disinyalir visanya palsu atau tidak terbaca sistem. Hingga hari ini sudah ada lebih dari 50 pemegang visa turis yang ditolak masuk,” kata Yusron saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2024).

Yusron berpesan kepada jemaah umrah untuk benar-benar memastikan keabsahan visa, baik visa umrah, wisata ataupun kunjungan.
“Message kepada masyarakat agar memastikan keabsahan jenis visa yang dimiliki sebelum keberangkatan,” ucapnya.

Perbedaan visa umrah dan wisata, menurut Yusron, terletak pada sponsor. Visa umrah ada muassasah atau sponsor perusahaan yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi sebagai penanggung jawab.

“Buat kami ini sangat membantu. Dalam beberapa kasus di mana travel umrah di Indonesia menelantarkan jamaahnya di Saudi, maka perusahaan sponsor itulah yang bertanggung jawab untuk memulangkan jemaah kembali ke Tanah Air. Alhamdulillah prosesnya sudah berjalan dengan baik dalam penanganan kasus jamaah telantar,” paparnya.

Sementara untuk visa turis, kata Yusron, ada beberapa kategori pemberian, antara lain memiliki visa US, Schengen, atau negara-negara Teluk Arab atau Gulf Cooperation Council (GCC) yang masih berlaku dan sudah dipakai.

“Ini bisa bersifat pribadi tanpa perlu kafil atau sponsor di Saudi,” ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimistis Bandara Juanda Jadi Hub Strategis Jama’ah Umroh dari Provinsi Lain

Sehingga dengan visa umrah, jamaah lebih terjamin keamanannya sebab sudah ada sponsor yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi.

Kebijakan umrah menggunakan visa apa saja itu telah berlaku cukup lama.”Confirmed, ini dari akun X kementerian haji KSA (Kingdom of Saudi Arabia). Ini sudah berlaku cukup lama, saya tidak mengetahui detailnya mulai kapan,” ungkap Yusron.

“Pengumuman ini tidak membedakan dari negara mana pemegang visanya,” lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa Indonesia juga termasuk negara yang diperbolehkan umrah menggunakan visa wisata hingga kunjungan.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa individu yang memegang berbagai jenis visa kini akan diizinkan untuk umrah. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam postingan X pada 24 April lalu.

“Pendatang dari mana saja dan dengan visa apa pun bisa menunaikan umrah dengan mudah dan nyaman,” tulis akun resmi tersebut.

Pihak kementerian juga menekankan bahwa ibadah umrah bisa diakses oleh pemegang semua visa, termasuk visa pribadi, keluarga, transit, tenaga kerja, dan e-visa.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memperingatkan masyarakat untuk tidak menjadi korban kampanye haji palsu tahun ini di media sosial.

Berdasarkan keterangan pers Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta Kementerian Haji dan Umrah menekankan bahwa siapa pun yang ingin menunaikan ibadah haji harus mendapatkan visa haji yang sah dari otoritas Saudi yang berkoordinasi dengan kantor haji di negara mereka.

Reporter:dya,rls/Editor: widyawati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini