Hujan Lebat di Selatan Brasil, 10 Orang Meninggal

RIO GRANDE DO SUL (Lenteratoday) – Sepuluh orang telah meninggal dan 21 lainnya dilaporkan hilang akibat hujan lebat yang melanda negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan minggu ini, dengan pemerintah setempat memperingatkan bahwa situasi ini kritis dan mungkin akan memburuk.

Gubernur negara bagian, Eduardo Leite, menyampaikan dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu bahwa ia telah menghubungi Presiden Luiz Inacio Lula da Silva untuk meminta bantuan federal.

“Momen terburuk yang pernah dialami oleh Rio Grande do Sul, bencana terparah dalam sejarah kami. Sungguh, tidak masuk akal, betapa seriusnya situasi yang terjadi di Rio Grande do Sul saat ini,” ungkap Leite. “Dan sayangnya, situasinya kemungkinan akan semakin memburuk.”

Lula akan melakukan perjalanan ke negara bagian tersebut pada hari Kamis (2/5/2024).

Gubernur menjelaskan bahwa badai telah menyebabkan kerusakan terparah dalam beberapa tahun terakhir di negara bagian ini, menyebabkan beberapa kota terisolasi karena jembatan runtuh dan jalan-jalan hancur oleh banjir dan tanah longsor.

Leite mengumumkan penangguhan kegiatan sekolah di seluruh negara bagian untuk sisa minggu ini dan menekankan bahwa ia telah meminta dukungan penuh dari angkatan bersenjata “untuk terlibat secara efektif dalam mengkoordinasikan situasi ini, yang mirip dengan menghadapi situasi perang.”

Lebih dari 3.400 orang diperkirakan telah mengungsi setelah badai menyebabkan naiknya permukaan sungai dan banjir melanda berbagai wilayah di negara bagian tersebut, dengan dampak yang dirasakan di 114 kota.

Dalam laporan yang dirilis pada hari Selasa (30/4/2024), pemerintah negara bagian tersebut memperkirakan risiko banjir meluas di hampir seluruh wilayah negara bagian tersebut, mengingat adanya proyeksi curah hujan yang tinggi yang diharapkan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa banjir kemungkinan akan menjadi sangat parah di daerah aliran sungai, dengan potensi terjadinya banjir bandang dan gerakan tanah di daerah-daerah yang memiliki lereng yang curam.

Sumber: Reuters/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini