Pemprov Jatim dan Jerman Jajaki Kerjasama Double Track Kereta dalam Kota Surabaya

SURABAYA (Lenteratoday) –  Pemprov Jatim manjajaki berbagai peluang kerjasama dengan Jerman. Salah satunya adalah mobilitas di wilayah Surabaya Raya, lebih spesifiknya yaitu pembangunan double track kereta api di dalam Kota Surabaya.

Berbagai penjajakan tersebut dibahas dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dengan duta besar Jerman untuk Indonesia, Ina Ruth Luise Lepel, di Gedung Negara Gragadi, Rabu (21/9/2022).

“Beliau menyampaikan mengenai program studi mengenai mobilitas di wilayah Surabaya Raya, yang mana ini sudah siap dilaksanakan dan akan membantu merancang skema master plan mobilitas atau transportasi. Kalau kita bicara mobilitas ini kan pergerakan manusia baik yang jalan kaki maupun pakai transportasi umum dan lain sebagainya,” kata Emil setelah pertemuan.

Emil memandaskan bahwa hal itu sejalan dengan harapan Gubernur Jawa Timur dan juga Perpres 80 dimana Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) menjadi salah satu poros pertumbuhan yang harus dijaga. Untuk itu, lanjut Emil, Jawa Timur bersyukur punya mitra strategis yaitu Jerman untuk pengembangan transportasi tersebut.

“Bu Dubes tadi melihat dari stasiun Pasar Turi ke Gubeng, Wonokromo itu masih single track dan sebenarnya masih keretanya belum kereta listrik. Dan ini sudah tahapan yang cukup advance yang insyaAllah sudah ada investasi besar besaran untuk menjadi itu double track,” tandasnya.

Dengan peningkatan menjadi double track tersebut maka akan mampu menambah kapasitas hingga bisa sampai tiga kali. Bahkan, tidak menutup kemungkinan tiap 15 menit akan ada kereta yang melintas. “Sehingga lebih nyaman bagi penduduk supaya tidak selalu mengandalkan kendaraan pribadi. Dan harapan kita gerbongnya lebih nyaman, stasiunnya lebih nyaman, dan ini (program) besar-besaran, jadi tidak bisa selesai satu tahun dua tahun ini,” tegasnya.

Sebab, lanjut Emil, untuk membangun sistem transportasi public di Surabaya yang benar-benar bagus maka dibutuhkan waktu. Terlebih lagi, nantinya tidak hanya Surabaya saja, namun juga akan menyambung ke Waru dan ke Gresik.

Baca Juga :  Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Membuka ULP Baru

Namun untuk saat ini yang menjadi fokus masih di dalam Surabaya. Meski sebagian sudah ada yang double track tapi misingnya di tengah kota yang masih single track. “Nanti kita kerjasama walikota Surabaya, bupati Sidaorjo, bupati  Gresik. Dan nanti ditindak lanjuti dengan urban mobility plan yang akan melihat itu nanti nyambung dengan bus trans Jatim, ojol dan lainnya,” tegas Amil.

Tak hanya bidang transportasi, pertemuan tersebut juga membahas beberapa peluang kerjasama lainnya. Di antranya adalah hungan ekonomi, dimana Jawa Timur sebagai bagian dari Indonesia memiliki hubungan dagang yang cukup aktif. Jatim banyak mendatangkan produk-produk terkait permesinan, teknologi dengan bahan kimia dari Jerman. Sebaliknya Jatim mengekspor makanan olahan, kimia organic dan perabot rumah tanga.

Kemudian juga peluang kerjasama pada bidang green infrastructure initiative, yang saat ini ada lima program yang sedang disiapkan untuk laporan tahap awal guna pertimbangan pembiayaan. “Tadi, kami menyampaikan bahwa sekiranya terkait dengan penanganan banjir di kali Lamong atau sistem di Bengawan Solo. Ini bisa menjadi pertimbangan menindaklanjuti beberapa diskusi yang kami lakukan dengan tim teknis, karena tentunya hal ini perlu disampaikan secara strategis juga di tatanan pemerintahan di Jerman,” kata Emil.

Sementara itu, duta besar Jerman untuk Indonesia, Ina Ruth Luise Lepel mengatakatan cukup bisa mengujungi Surabaya. Dia mengatakan telah melakukan diskusi yang konstruktif sekali dengan Wakil Gubernur Jawa Timur. Dia juga mengatakan bahwa banyak kesempatan program kerjamsama antara Jatim dengan Jerman, seperti  infrastukrtur.

“Infrastruktur adalah program besar yang yang akan kami lakukan. Dan Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang akan menjadi pilot project,” katanya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini