Rusia Bom Kastil Harry Potter, 5 Orang Tewas

ODESA (Lenteratoday)- Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi di Eropa. Situasi kini memanas kembali seiring sejumlah eskalasi.

Terbaru sebuah rudal ditembakkan Rusia ke taman kota pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina. Rudal-rudal tersebut membakar gedung yang secara lokal dikenal sebagai ‘kastil Harry Potter’ dan menewaskan 5 orang dan melukai 32 lainnya.

Menurut The Guardian, bangunan tersebut merupakan kediaman mantan anggota parlemen terkemuka Ukraina, Serhiy Kivalov. Ia termasuk di antara mereka yang dikatakan terluka dalam serangan tersebut.

Mengutip AFP, Rabu (1/5/2024) pemerintah mengumumkan hari berkabung di Odesa setelah serangan. Rusia disebut sengaja menargetkan warga sipil dan mengabaikan norma kemanusiaan internasional dalam serangan tersebut.

“Rusia menyerang salah satu lokasi paling populer di kalangan penduduk dan pengunjung Odessa dengan rudal balistik, yang sebelumnya menggunakan munisi tandan, di mana orang-orang berjalan dengan anak-anak, anjing, berolahraga,” kata Kepala Administrasi Militer Regional Odesa, Oleg Kiper, melalui Telegram.

“Amunisi semacam itu digunakan untuk membunuh tenaga kerja dan menimbulkan ancaman terutama terhadap manusia, bukan terhadap mesin dan bangunan,” tambahnya. Diketahui, serangan dilakukan Selasa (30/4/2024) waktu setempat.

Menurut Jaksa Agung Ukraina Andrii Kostin serangan itu dilakukan dengan rudal balistik Iskander. Fragmen logam dan puing-puing rudal ditemukan dalam radius 1,5 km dari lokasi serangan.

“Investigasi sedang berlangsung,” katanya.

“Kami berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab,” tambahnya.

Rusia juga dilaporkan menargetkan kota Kharkiv di Ukraina timur laut dengan serangan rudal. Kemarin dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

“Sebanyak 18 permukiman di wilayah Kharkiv menjadi sasaran serangan artileri dan mortir,” kata kepala pemerintahan daerah Kharkiv, Synehubov.

“Penjajah menyerang kota Kharkiv dengan dua senjata antipesawat, serangan ke darat tercatat di distrik Kyiv. Di salah satu bangunan tempat tinggal, fasad dan kaca jendela bangunan rusak,” tambahnya.

Dipercaya secara luas bahwa pasukan Rusia kini bertujuan merebut kembali kota Kharkiv dalam serangan musim panas. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengisyaratkan bahwa merebut Kharkiv, yang terletak dekat perbatasan dengan Rusia, adalah tujuan utama Moskow.

Rusia Tembak 6 Rudal AS

Sementara itu, Rusia sendiri melaporkan telah menembak jatuh enam rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). Sebelumnya, pemerintah Presiden AS Joe Biden memberikan senjata tersebut secara diam-diam di Maret sebagai bagian dari paket bantuan ke Ukraina.

“Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sistem pertahanan udara, dalam 24 jam terakhir, telah menembak jatuh enam rudal operasional-taktis ATACMS buatan AS,” bunyi pernyataan militer Rusia.

Baca Juga :  AS Tuding Putin Bawa Perang Rusia-Ukraina ke Level Barbar

“Drone Ukraina dan bom berpemandu Hammer buatan Prancis juga telah ditembak jatuh,” tambahnya.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengatakan di mana rudal ATACMS ditembak jatuh, namun pemimpin Krimea yang dilantik Rusia, Sergei Aksyonov, berkomentar dalam postingan. Ia mengatakan rudal ATACMS dinetralisir di semenanjung itu yang diduduki Rusia sejak 2014.

“Setelah rudal ATACMS ditembak jatuh, submunisi yang tidak diledakkan tersebar,” katanya.

‘Warga sipil untuk tidak menyentuh atau mendekati submunisi yang tidak terpakai,” tambahnya lagi.

ATACMS sendiri memungkinkan Kyiv untuk menyerang sasaran militer Rusia hingga jarak 300 kilometer (km). Tidak pasti berapa banyak rudal ATACMS yang diberikan kepada Ukraina.

Rudal tersebut ketahuan digunakan pertama kali pada pertengahan April, ketika sebuah lapangan terbang Rusia di Krimea menjadi sasaran. Ukraina belum mengomentari serangan terbaru ini.

Rudal Korut ‘Tertangkap Basah’

Dalam update lain, rudal Korea Utara (Korut) ‘tertangkap basah’ terlibat dalam perang Rusia-Ukraina. Ini ditemukan dari sebuah penyelidikan pemantau sanksi PBB yang dilihat Reuters, Senin.

Dalam laporannya, tim pemantau mengatakan pihaknya menemukan sebuah puing rudal balistik seri Hwasong-11 buatan Pyongyang di kota Kharkiv, Ukraina. Rudal itu ditembakan pada 2 Januari lalu.

“Puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina, pada tanggal 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 Korut dan melanggar embargo senjata terhadap Korut,” tulis laporan itu.

Secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Korut telah berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006. Sanksi ini kemudian telah diperkuat selama bertahun-tahun.

Tiga pemantau sanksi melakukan perjalanan ke Ukraina awal bulan ini untuk memeriksa puing-puing tersebut dan tidak menemukan bukti bahwa rudal tersebut dibuat oleh Rusia. Di sisi lain, mereka tidak dapat secara independen mengidentifikasi dari mana rudal itu diluncurkan.

“Informasi mengenai lintasan yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina menunjukkan bahwa rudal tersebut diluncurkan di wilayah Federasi Rusia,” tulis mereka dalam laporan tanggal 25 April kepada komite sanksi Korut di Dewan Keamanan PBB.

“Lokasi seperti itu, jika rudal tersebut berada di bawah kendali pasukan Rusia, mungkin akan mengindikasikan pengadaan oleh warga negara Federasi Rusia,” tambahnya.

Perlu diketahui perang Rusia Ukraina sudah terjadi sejak 2022. Sejumlah komoditas pangan dan energi sangat terpengaruh oleh konflik keduanya mengingat status Ukraina sebagai lumbung pangan Eropa dan Rusia sebagai lumbung energi dunia.

Sumber:afp,The Guardian/Editor: widyawati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini